Oleh: Wari Al-Bantany,
Ketua Lajnah Khusus Pengusaha DPD I HTI Banten
Muslimpreneurs yang dirahmati Allah SWT, sudah
hal umum, siapapun orangnya saat ditanya, apa yang mendasari Anda menjadi
entrepreneurs, tentu salah satu jawabannya adalah, agar bisa memberdayakan
banyak orang, mengurangi pengangguran.
Sungguh, niat yang
sangat mulia dan patut kita doakan akan terwujud. Akan tetapi di lapangan tentu
tidak mudah merealisasikannya. Ini tergantung ritme usaha, kemauan dan
pemahaman owner dalam memosisikan
karyawan. Ada yang berhasil dan ada yang tidak berhasil mewujudkan mimpi
besarnya.
Karyawan
adalah Manusia
Sebagaimana kita
makan, tidur dan memerlukan segala kebutuhan hajatul
udhawiyah. Karyawanpun memiliki karakteristik yang sama seperti kita, ia
perlu makan, tidur, istirahat dan segala kebutuhan hajatul udhowiyah lainnya. Sebagaimana kita memperlakukan diri
kita dengan sebaik-baiknya maka memperlakukan karyawan dengan baik adalah sikap
yang harus dilakukan oleh para owner
saat berinteraksi dengan karyawan. Karyawan sama persis dengan kita, ia adalah
manusia yang memiliki pikiran dan perasaan. Jadi memuliakan karyawan wajib
dilakukan oleh siapapun yang bergelut dalam bisnis yang tidak mampu dikelola
sendiri, termasuk menjaga perasaannya.
Islam mengajarkan
untuk memuliakan karyawan, di antaranya dengan:
Pertama, memberi gaji pada waktunya, Nabi SAW
menegaskan ”Berikanlah kepada pekerja upah kerjanya, sebelum kering
kerlngatnya. Dan beritahukan besarnya upah kerja pada saat dia sedang bekerja”
(HR. Imam Ad-Dailami, Al-Baihaqi).
Kedua, meringankan beban karyawan dan
diberikan pekerjaan sesuai kemampuannya.
Ketiga, tidak menzalimi karyawan dengan
memenuhi segala hak-haknya, ”Jangan dzalimi mereka, perlakukan secara baik.
“Menzhalimi upah terhadap buruh termasuk dosa besar” (HR. Ahmad).
Kunci
Keberhasilan Bisnis
Agar usaha berjalan
dan berkembang sesuai keinginan pelanggan, tentunya kita harus menemukan apa
yang diinginkan oleh karyawan. Karyawan adalah kunci untuk meningkatkan
kesetiaan pelanggan, bagaimana cara mereka memperlakukan pelanggan akan membuat
kesan yang mendalam. Karyawan adalah lebih dari perwakilan dari bisnis kita.
Banyak langkah untuk
memuliakan karyawan selain memenuhi hak-hak pokok dari karyawan berupa gaji,
insentif, bonus dan tunjangan kerja serta tunjangan kesehatan juga tunjangan
hari raya. Dapat juga diberikan tunjangan modal berupa uang tabungan yang digunakan
tidak untuk konsumtif tetapi lebih produktif dengan membuka usaha kecil di
rumahnya, sehingga ia dapat mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan
dasar dan menabung uang untuk keperluan lainnya.
Lalu, apakah cukup
dengan materi? Tentu tidak, pendekatan non-materi berupa kehangatan dari
perusahaan, kenyamanan tempat bekerja, perhatian dan empati atas segala hal
yang dirasakan karyawan sangatlah penting. Dan yang tidak kalah penting setiap
karyawan mendapatkan edukasi dari perusahaan melalui penanaman nilai-nilai
perusahaan dan budaya perusahaan yang berbasis syariah Islam. Karyawan diajak
bertaqarrub kepada Alah misalnya dengan
pengajian bulanan, mingguan serta dibuat sistem pendampingan (mentoring). Insya
Allah, langkah tersebut dapat meningkatkan semangat kerja karyawan, inovasi,
serta keikhlasan dalam bekerja.
Karyawan
Bahagia, Pelanggan Setia
Ketahuilah teramat
banyak manfaat yang akan didapat dengan jalan memuliakan karyawan. Sebagai
Muslim kita telah menjalankan muamalah
dengan baik danberpahala. Dari sisi bisnis tentu hasil yang tidak kita duga
akan kita peroleh, memang secara kuantitatif terjadi peningkatan biaya, tetapi
di sisi perusahaan secara bertahap dan tidak langsung akan terjadi penambahan
kesetiaan pelanggan (customer loyalty)
pada kita. Ini akan berdampak pada peningkatan pendapatan dan profit margin.
Mengedukasi karyawan
tentang empati, tentang produk juga tentang nilai-nilai syariah di perusahaan (syariah values) dapat membuat nyaman karyawan
apalagi bila karyawan beserta keluarganya diberi diskon bila membeli produk
yang kita jual, bila karyawan bahagia pelangganpun akan setia, bila pelanggan
setia maka insya Allah bisnis dapat
diprediksi bisa langgeng (sustainable).
Semoga Allah
menjadikan kita termasuk pelaku bisnis yang memuliakan karyawan, sebagai bentuk
ketaatan kita pada Allah SWT, di samping itu kitapun masih tetap konsisten
dalam perjuangan dakwah penegakan Khilafah islamiyah. Wallahua'lam bisshawab. []
Sumber: Tabloid Media
Umat edisi 143, Januari-Pebruari 2015
---