Oleh: Fahmi Shadry,
Anggota DPP Lajnah Khusus Pengusaha HTI, Pebisnis di bidang Digital
Communication Technology
Abdurrahman bin Auf
ra. menjadi orang kedelapan bersyahadat di hadapan Rasulullah SAW. Beliau
menerima kabar Islam pertama kali dari sahabat karibnya, Abu Bakar ash-Shiddiq
ra. yang telah lebih dahulu memeluk lslam. Kecintaan beliau terhadap Islam
melebihi kecintaannya terhadap dunia dan harta bendanya. Beliau siap
mengorbankan hartanya demi untuk mempertahankan keimanannya. Hal ini
ditunjukkan ketika beliau hendak berhijrah ke Madinah, kaum kafir Quraisy
merampas seluruh harta dan asset bisnisnya di Mekkah. Perampasan yang sama juga
beliau alami sebelumnya ketika hendak berhijrah ke negeri Habasyah.
Abdurrahman bin Auf
ra. merupakan seorang pebisnis yang brillian dan piawai dalam melakukan business revival, memulai bisnis dari nol.
Ketika Hijrah, oleh Rasulullah SAW beliau dipersaudarakan dengan Sa'ad bin
ar-Rabi'ak-Autsari, sosok kaya raya di Madinah. Sa'ad sempat menawarkan separuh
hartanya kepada Abdurrahman sebagai modal memulai bisnis. Mendengar itu Abdurrahman
menjawab, "Semoga Allah memberkahi keluargamu dan hartamu. Tunjukkan saja
kepadaku, di mana pasar?” Selama di Madinah, Abdurrahman merintis perdagangan
keju dan minyak samin, berkat kepiawaiannya dalam waktu tidak lama laba yang
diperoleh semakin meningkat dan beliau kembali menjadi pengusaha sukses dan
kaya raya.
Abdurrahman bin Auf
ra. telah meneguhkan hatinya berjuang di jalan Allah dan siap mengorbankan
jiwa, raga dan hartanya demi kejayaan Islam. Ketika bisnisnya telah berkembang
pesat, Abdurrahman dianjurkan oleh Nabi SAW, ”Wahai Abdurrahman, kamu sekarang
menjadi orang yang kaya raya dan kamu akan masuk surga dengan merangkak,
pinjamkanlah hartamu kepada Allah agar lancar kedua kakimu” (Al-Hakim dalam al-Mustadrak).
Anjuran Nabi beliau
laksanakan dengan berinfak dalam jumlah yang luar biasa. Abu Nuaim dalam kitab Al-Hilyah jilid 1 halaman 99 dari Az Zuhri
katanya: ”Di masa Rasulullah SAW pernah 'Abdurrahman bin Auf menginfakkan 4000
Dirham (setara Rp280 juta jika 1 Dirham = Rp70.000), kemudian beliau berinfak
40.000 Dirham (setara Rp2,8 milyar jika 1 Dirham: Rp70.000), kemudian beliau
berinfak 40.000 Dinar (setara Rp80 Milyar jika 1 Dinar: Rp 2 juta). Kemudian
beliau menanggung dan menyiapkan lima ratus (500) ekor kuda lengkap dengan
peralatannya untuk fi sabilillah.
Kemudian beliau memberikan seribu lima ratus kendaraan untuk fi sabilillah, semua harta yang diberikan fi sabilillah tersebut diperoleh dari hasil
bisnisnya.
Kecintaan Abdurrahman
kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW sungguh luar biasa. Beliau turut serta
dalam berbagai peperangan bersama Rasulullah SAW. Dalam perang Uhud,
Abdurrahman mendapatkan 20 luka parah pada tubuhnya. Salah satunya sampai
menyebabkan dirinya pincang dan beberapa giginya rontok sehingga mengurangi
kemampuan berbicara lancar.
Dalam sebuah riwayat
dalam kitab ar-Riyadh an-Nadhirah fi Manaqibil
'Asyarah, ada hadits Nabi yang mengabarkan Abdurrahman bin Auf termasuk
dalam 10 orang yang dijamin Surga, bersama Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin
Khattab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Thalhah bin ‘Ubaidillah, Zubair
bin ‘Awwam, Sa'ad bin Abi Waqqash, Said bin Zaid dan Abu 'Ubaidah bin Jarrah.
Semoga kita bisa
meneladani Abdurrahman bin Auf ra., seorang Entrepreneur As-Sabiqunal Awwalun yang tunduk pada
kebenaran Islam, bersedia berjuang jiwa, raga dan hartanya demi tegaknya Islam
di muka bumi. Semoga Allah memudahkan segala urusan kita dan memberikan
keistiqamahan untuk terus berjuang menegakkan syariah dalam naungan khilafah ‘ala minhajin Nubuwwah. Aamiiin. []
Sumber: Tabloid Media
Umat edisi 191
---