Assalamu'alaikum Wr.
Wb.
Ibu Pengasuh Rubrik
Konsultasi Keluarga yang dimuliakan Allah SWT, mohon saran bagaimana menghadapi
teman yang selalu merasa dirinya paling malang sedunia. Tak ada pembicaraan
lain, selain mengeluh ke siapapun. Senantiasa minta dimengerti untuk hal apapun.
Selalu minta paling diringankan untuk tugas apapun. Sangat sering minta bantuan
untuk urusan pribadi sekecil apapun. Bertahun berjalan masih begitu saja.
Semua masukan dan
keberatan dari teman-teman dianggap tak mengerti keadaan saudara seiman. Kami
melihat ia mampu kalau ia mau. Tapi daya juang itu yang masih minim, lebih suka
mengandalkan orang daripada belajar mandiri. Kesal pada banyak orang yang memberi
masukan padanya akhirnya ia "menepi" dan menjauhkan diri dari
teman-temannya, padahal sungguh kami bermaksud baik ketika memberi masukan
padanya. Mohon saran sebaiknya saya harus bagaimana? Terima kasih untuk
jawabannya.
Wassalaamu'alaikum Wr.
Wb.
AYD - Jakarta
Wa'alaikumsalam Wr.
Wb.
AYD yang baik,
Dalam berteman akan
banyak kita temui orang-orang yang terkadang “kurang menyenangkan” seperti
halnya teman Anda. Mengeluh adalah hal yang sangat mudah dilakukan, dan bagi
sebagian orang hal ini telah menjadi suatu kebiasaan. Kebiasaan mengeluh
sejatinya tidak akan membuat situasi yang kita hadapi menjadi lebih baik, hanya
akan menguras energi, dan menciptakan perasaan negatif yang tidak memberdayakan
diri. Sangat tidak menyenangkan memang menghadapi teman yang gampang mengeluh.
Tapi bagaimanapun, dia adalah teman Anda. Sesama Muslim adalah saudara.
Diperintahkan pada masing-masing kita untuk saling menasihati, dan membantu
menyelesaikan keperluan-keperluannya.
AYD yang baik,
Sebelum Anda
menasihatinya, cobalah cari tahu terlebih dahulu kenapa teman Anda bisa
memiliki sifat seperti itu. Mengeluh bisa terjadi, ketika seseorang tidak lagi
memiliki keharmonisan antara keinginan dan realitas sosialnya. Sering mengeluh
merupakan cerminan ketidakmampuan seseorang melakukan sesuatu. Jika teman Anda
sudah mulai mengeluh, coba beri nasihat padanya dari sudut pandang yang positif
agar dia bisa kembali berpikir. Dengan berpikir positif, beban pikiran akan
berkurang.
Yakinkan padanya,
bahwa dia juga memiliki kelebihan. Mintalah padanya untuk memikirkan
kelebihan-kelebihan yang dimiliki daripada memikirkan kekurangannya. Biasanya
orang yang merasa tidak mampu, lebih sibuk memikirkan kekurangannya daripada
kelebihannya. Bahkan kekurangan kecilpun dibuat agar terlihat besar. Mintalah
teman Anda untuk menuliskan prestasinya di masa lalu, mengingat-ingat kembali,
dan gunakan untuk mempertebal rasa percaya diri. Bahkan kelebihan yang tidak
ada hubungannya dengan situasi yang tengah kita hadapi tetap dapat membuat kita
lebih percaya diri di hadapan orang lain.
AYD yang baik,
Dalam kehidupan ini
akan selalu ada saja persoalan. Berikan gambaran pada teman Anda, bahwa orang
yang gampang mengeluh sama saja tidak siap dengan segala perubahan yang bisa
datang kapan saja. Sampaikan saja terus terang, jika sikap pengeluhnya itu sudah
mengganggu. Berikan pengertian kepadanya, jika ia terus mengeluh, maka bebannya
akan semakin berat.
Ajak teman Anda untuk
terus mensyukuri seberapapun nikmat yang diberikan Allah setiap hari. Semakin
banyak kita bersyukur atas apa yang kita miliki, maka semakin banyak hal yang
akan kita temukan untuk disyukuri. Semakin banyak kita mengeluh atas masalah
yang kita alami, maka jangan heran jika rasanya masalah yang kita miliki itu
semakin banyak.
”Sungguh menakjubkan
urusan orang Mukmin ini, bahwa urusannya itu semuanya ada kebaikannya, dan yang
demikian itu tidak dimiliki oleh siapapun kecuali orang Mukmin, yaitu jika ia
mendapatkan kegembiraan, ia bersyukur dan itu adalah suatu kebaikan baginya,
dan jika mendapatkan musibah ia sabar dan itupun satu kebaikan baginya."
(HR. Muslim) []
Sumber: Tabloid Media
Umat edisi 138, Nopember 2014
---