Assalamu’alaikum,
Wr. Wb.
Ibu Pengasuh Rubrik
Konsultasi yang dirahmati Allah SWT, saya mohon masukan bagaimana seharusnya
saya memilih dan memilah aktivitas. Saya suka banyak sekali hal. Saya suka
tantangan. Dan saya suka full aktivitas
dan bepergian. Dengan seperti itu saya merasa ada manfaatnya bagi orang banyak.
Dan di situlah kebahagiaan saya. Namun hidup terasa terengah-engah tanpa jeda
dan istirahat. Waktu selalu kurang. Banyak urusan pribadi yang ternyata saya
lalaikan dan lewatkan. Saya bukannya tidak tahu itu, tapi begitulah, terasa
enggan dan sangat sayang untuk meninggalkan satupun aktivitas saya karena saya
memang suka dan sangat menikmati semua aktivitas saya. Terima kasih untuk
masukannya.
Wassalamu’alaikum,
Wr. Wb.
Aura Jateng
Aura yang baik,
Alhamdulillah, Anda memiliki banyak aktivitas
dan menyukai setiap aktivitas yang Anda lakukan. Anda juga luar biasa, suka
mengerjakan yang bermanfaat buat orang banyak Rasulullah SAW bersabda:
“Sebaik-baik manusia
adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” (HR. Ahmad, at-Thabarani,
ad-Daruquthni)
Menjadi manusia yang
bermanfaat adalah salah satu karakter yang harus dimiliki oleh seorang Muslim.
Setiap Muslim diperintahkan untuk memberikan manfaat bagi orang lain.
Memberikan manfaat kepada orang lain, maka manfaatnya akan kembali untuk
kebaikan diri kita sendiri.
“Jika kalian berbuat
baik, sesungguhnya kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri” (TQS. Al-Isra:
7)
Aura yang baik,
Kita diberi waktu oleh
Allah SWT sehari semalam 24 jam. Dan kita dituntut untuk bisa mengaturnya
sebaik mungkin, “pandai mengelola waktu”. Seperti apa orang yang pandai
mengelola waktu itu? Apakah orang yang waktunya habis untuk menekuni bidang
tertentu? Ataukah orang yang sibuk bekerja dan mendapat uang yang banyak?
Ataukah orang yang sibuk dengan banyak aktivitas?
Dari Ibnu 'Umar radhiyallahu ‘anhu dia berkata, “Rasulullah
SAW memegang pundakku, lalu bersabda, “Jadikanlah engkau di dunia ini
seakan-akan sebagai orang asing atau pengembara.” Lalu Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhu berkata “Jika engkau di
waktu sore, maka janganlah engkau menunggu pagi, dan jika engkau di waktu pagi,
maka janganlah menunggu sore, dan pergunakanlah waktu sehatmu sebelum engkau
sakit dan waktu hidupmu sebelum kamu mati.” (HR. Bukhari)
Aura yang baik,
Kita dianjurkan hidup
bermanfaat untuk orang lain. Meskipun itu anjuran dan kita senang melakukan dan
menikmatinya, bukan berarti kita kemudian tidak mengurusi diri kita sendiri.
Kesehatan kita, kehidupan kita? Ada hak untuk tubuh dan diri kita yang harus
dipenuhi.
”Sesunggunnya tubuhmu
punya hak atas dirimu.” (HR. Imam Muslim)
Penuhi hak tubuh Anda
dengan makanan dan minuman yang bergizi, pola makan sehat dan teratur. Buatlah
pola kerja yang terencana dan seimbang. Jangan paksakan diri bekerja keras yang
menyebabkan jatuh sakit. Jika lelah, beristirahatlah. Atur pola tidur, beraktivitas
tak melampui batas. Anda mesti memiliki perencanaan hidup, menyusun konsep
diri, termasuk menyusun daftar peran dan target yang ingin dicapai baik dalam
jangka panjang maupun pendek. Misal, jika Anda saat ini masih kuliah, sesibuk
apapun mesti memiliki target kapan menyelesaikan kuliah, berapa IP yang mesti
Anda capai. Setelah lulus mau apa dan sebagainya.
Aura yang baik,
Buatlah skala
prioritas dalam beraktivitas. Salah satu hal yang membantu dalam penentuan
prioritas adalah "status hukum" aktivitas tersebut. Status hukum di
sini maksudnya wajib, sunah, mubah, dan seterusnya. Yang wajib tentu saja harus
diprioritaskan. Termasuk bagaimana Anda mengatur aktivitas untuk diri Anda
sendiri. Luangkan waktu khusus untuk untuk menimba ilmu dan mendidik diri,
sesibuk apapun Anda. Anda juga harus meluangkan waktu untuk menambah
"energi" yang Anda miliki. Sumber energi utama adalah shalat, dzikir
dan doa. Sempatkan membaca Al-Qur’an setiap hari, juga berusaha shalat malam.
Jika Anda punya hobi tertentu, sekali waktu lakukan. Bila dilakukan dalam porsi
yang tepat, hobi bisa menjadi sumber energi yang sangat besar. Dan jangan lupa
selalu memohon keberkahan Allah SWT Sang Pemilik Waktu. []
Sumber: Tabloid Media
Umat edisi 169, Maret 2016
---