Para pekerja perempuan
ternyata juga tidak luput dari eksploitasi sesksual. Iswarini, Juru Bicara
Forum Keadilan Perempuan, kepada Republika
8 Maret 2012 mengatakan, beberapa buruh perempuan melaporkan pernah menjadi
korban kekerasan seksual di tempat kerja. Namun, tidak banyak korban pelecehan
seksual yang berani melaporkan kasusnya ke pihak berwajib. Iswarini berani
menyatakan, dari 400.939 kasus kekerasan yang dilaporkan kepada polisi, 93.960
di antaranya adalah kasus kekerasan seksual. Fatalnya, 50 persen dari data
kekerasan seksual tersebut adalah jenis kasus perkosaan!
Kekerasan dan
pergaulan bebas menjadi potret buram kehidupan remaja saat ini. tawuran
antarpelajar, seks bebas, hamil di luar nikah, aborsi, perkosaan, pelecehan
seksual dan peredaran VCD porno, narkoba dan HIV/AIDS menjadi perkara yang
lumrah di kalangan remaja saat ini. Padahal remaja merupakan generasi penerus
yang akan menerima tongkat estafet kebangkitan umat.
Ketentraman keluarga
Indonesia kembali terguncang. Setidaknya ada 129 kasus penculikan dan perkosaan
yang dilaporkan menimpa remaja puteri sepanjang tahun 2012. Tindak kejahatan
ini seringkali disertai tipu daya berupa iming-iming pekerjaan, kesempatan menjadi
artis atau pun dengan penyalahgunaan media sosial.
Jika tidak ada
kekuasaan yang menjalankan Al-Qur’an, maka tidak akan terlihat keindahan dan
kehebatan Al-Qur’an. Hal ini disebabkan Al-Qu’an tidak dipraktekkan oleh
Negara. Kesalahan itulah yang menghasilkan anak gelandangan, perempuan menjadi
TKW, perkosaan, perselingkuhan, riba, dan permasalahan lainnya yang menimpa
perempuan dimana saja. Itulah dampak dari sistem yang tidak sesuai dengan al
Qur’an.
realitas jumlah
populasi perempuan yang banyak itu menunjukkan keprihatinan yang sangat, karena
kondisi perempuan di dunia itu tertindas oleh sistem Kapitalisme dan
Liberalisme. Beliau menggambarkan kondisi perempuan yang terpuruk dari mulai
wilayah Barat, Asia Pasifik, Timur Tengah, Afrika hingga Indonesia yang
mengalami berbagai masalah. Mulai dari kemiskinan, kelaparan, diskriminasi,
perkosaan, kekerasan dalam rumah tangga dan kekerasan seksual.
kondisi perempuan di
Jawa Barat yang tidak jauh berbeda, menjadi korban penjualan perempuan dan
anak-anak, produsen PSK, mengalami perceraian hingga ada sebagian dari mereka
yang mengalami kegalauan yang berujung pada bunuh diri. Itulah realitas
perempuan di bawah sistem kapitalisme yang telah membuat ummat khususnya
perempuan terhinakan dan tidak sejahtera.
Hari Perempuan Sedunia
seharusnya mengalihkan perhatian dunia pada tidak kredibelnya demokrasi sekular
dalam menjaga kemuliaan dan hak dasar perempuan. Tingkat epidemik perkosaan,
penyiksaan, kekerasan, pelecehan seksual dan diskriminasi di ruang publik dihadapi
oleh perempuan di Barat dan Timur di bawah demokrasi sekular selama 100 tahun
terakhir. Di Inggris, perempuan memanggil polisi setiap menit karena masalah
kekerasan dalam rumah tangga. Di Amerika tiga perempuan meninggal setiap
harinya, dibunuh oleh suami atau pasangannya. Selain itu adalah kemiskinan,
buta huruf dan kurangnya akses terhadap kebutuhan dasar seperti pendidikan dan
kesehatan yang mewabah dalam kehidupan perempuan di seluruh negara-negara
demokrasi sekular seperti Banglades, Pakistan, India, Brazil, Indonesia dan
lain-lain. Jadi, sistem sekular, liberal dan demokrasi tidak akan pernah bisa
menjadi model untuk menjaga masa depan perempuan menjadi lebih baik di
negeri-negeri Muslim.
kondisi perempuan
Balikpapan yang mengalami kehancuran yang ditandai dengan fakta kasus perkosaan
yang meningkat setiap bulannya. Selain itu, juga kemiskinan yang angkanya terus
merangkak naik bahkan 74% pendapatan warga Balikpapan hanya habis untuk memenuhi
kebutuhan pangan. Disisi lain Kasus Traficking , pergaulan bebas, dan
perceraian juga mengalami peningkatan.
Masa depan mulia,
bermartabat dan makmur tidak mungkin bisa dibangun dengan mengadopsi sistem uji
coba baik sekulerisme, liberal, maupun sistem demokrasi. Semua sistem tersebut
telah menampakkan bukti kegagalannya dengan meningkatnya kasus-kasus kekerasan,
pelecehan seksual dan perkosaan. Sistem ini juga gagal mengatasi kemiskinan ,
meluasnya buta huruf , eksploitasi seksual, dan perlakuan keji yang dialami
jutaan perempuan di seluruh dunia di bawah naungan sistem sekular liberal.
penting untuk selalu
meyakini adanya surga-sebagai balasan bagi pelaku ketaatan kepada Allah
SWT-agar selalu terdorong untuk melakukan amal-amal kebajikan, setiap Muslim
sejatinya harus selalu meneguhkan keyakinan dalam dirinya tentang adanya neraka
sebagai balasan atas ragam kemaksiatan manusia kepada Allah SWT di dunia.
Keyakinan tentang adanya neraka ini penting sebagai salah satu cara agar kita
senantiasa hati-hati dan waspada dari segala bentuk perbuatan dosa. Sayangnya,
keyakinan semacam ini sering hanya sebatas ada dalam hati dan ucapan di lisan.
Pada praktiknya, tak sedikit Muslim yang justru dalam kesehariannya banyak
melakukan amalan-amalan ahli neraka; seolah-olah mereka tidak takut terhadap
dahsyatnya azab neraka. Buktinya: Korupsi makin menjadi-jadi. Suap-menyuap
makin banyak terungkap. Perselingkuhan dan perzinaan makin transparan.
Penyalahgunaan narkoba makin terbuka. Perkosaan makin gila. Pamer aurat makin
dianggap biasa. Kejahatan makin merajalela. Sebaliknya, penegakkan hukum malah
makin amburadul, dan keadilan makin jauh panggang dari api.
Pada tanggal 18
Desember, Hamid al-Mutlaq, ketua sebuah organisasi HAM Irak mengatakan dalam
sebuah konferensi pers di Baghdad terjadinya penyiksaan dan pelanggaran HAM dan
perkosaan terhadap para wanita yang ditahan di penjara-penjara Irak. Laporan
ini didasarkan pada kesaksian rahasia para tahanan wanita di penjara-penjara
Irak.