Di beberapa tempat,
kasus ini bahkan menjadi pemicu terjadinya berbagai kriminalitas, termasuk
pemerkosaan yang dilakukan anak-anak muda belia. Terbukti, selama 10-23 Juni
2010 telah jatuh korban pemerkosaan sebanyak 30 orang yang dilakukan anak usia
16-18 tahun, sementara korbannya berusia 12-14 tahun. Para pelaku mengaku
mereka memperkosa setelah menonton video artis tersebut. Tidak mengherankan,
karena dalam kasus video ini dari 30 anak yang ditanya, 24 anak menyatakan
sudah menonton video tersebut.
Kekerasan yang dialami
anak-anak meliputi kekerasan fisik, psikis, seksual, dan sosial. KPAI prihatin
karena sebagian kekerasan tersebut dilakukan oleh aparat negara, bahkan aparat
penegak hukum. “Untuk korban pemerkosaan saja misalnya, sejak Januari hingga
awal Juli 2010 terdapat sedikitnya 70 laporan yang masuk ke KPAI,” kata Ketua
KPAI, Hadi Supeno, di Jakarta, Rabu (21/7).
“Para ahli syaraf dan
psikolog menjelaskan bahwa pornografi bisa menimbulkan `kecanduan` seperti pada
narkoba sehingga bisa merusak fungsi dan struktur otak. Hal ini akan mengurangi
produktivitas kerja bahkan membahayakan masyarakat karena menjadi pemicu
terjadinya pemerkosaan atau tindak kekerasan seksual lainnya,” kata Rofiah.
bagian dokumen yang
bocor terkait dengan para penguasa Arab, maka disamping berbagai kenyataan yang
telah kami sebutkan, bocoran itu menjelaskan kepada semua orang bagaimana
permusuhan para penguasa Arab kepada Iran dan bagaimana mereka meminta bantuan
entitas Yahudi (Israel) dengan meninggalkan bangsa-bangsa Islam. Pada bagian
yang berkaitan dengan Iran dan Afganistan, maka di situ terdapat
dokumen-dokumen terkait kebrutalan pendudukan, diantaranya berupa pembantaian
dan pemerkosaan. Bukan hal penting jika bocoran situs Wikileaks itu benar atau
tidak. Perlu diketahui bahwa kementerian luar negeri AS menegaskan kesahihan
apa yang terdapat di dalam dokumen-dokumen yang bocor itu. Juga bukan hal
penting jika bocoran terkait kepentingan Yahudi atau tidak. Bukan pula hal
penting jika bocoran dokumen itu menimbulkan masalah di antara para penguasa
zalim itu!
Di Barat, kaum
perempuan memang tidak mengalami kemiskinan yang sama sebagaimana menimpa
perempuan di negeri Muslim. Namun, mereka juga jauh dari kebahagiaan dan
kemuliaan. Selama 25 tahun terakhir tercatat hampir 1 miliar aborsi dilakukan
oleh perempuan Eropa, AS dan Federasi Negara bekas Uni Sovyet. Perempuan di
negara Barat yang konon menjunjung tinggi HAM sangat rentan menjadi korban
perkosaan. Data statistik nasional AS menunjukkan 78 pemerkosaan terjadi setiap
jam, atau 1872 kasus setiap harinya. Saat ini terdapat 1,3 juta perempuan AS
mengidap trauma kejiwaan akibat pemerkosaan. Belum lagi kasus-kasus tingginya
angka perceraian, rendahnya perhargaan terhadap lembaga perkawinan, fenomena single mother
dan budaya konsumsi alkohol yang menjangkiti perempuan. Fakta-fakta ini
menunjukkan bahwa perempuan di negara Barat juga tidak menemukan kebahagiaan
hidup sebagaimana mereka impikan.
Dokumen rahasia perang
Irak yang baru dirilis oleh Wikileaks mengungkapkan sejumlah besar kebrutalan
tentara salibis AS terhadap warga sipil Irak dan anak anak, satu dokumen
tersebut menceritakan pemerkosaan seorang gadis Irak yang dilakukan oleh
tentara AS.
Menurut dokumen itu,
seorang tentara AS memperkosa seorang gadis kecil Irak pada tahun 2007 namun
tidak mendapat hukuman terhadap pemerkosaan tersebut.
Berbeda dengan logika
pengusung feminisme, Islam menetapkan perlindungan terhadap perempuan tidak
cukup dengan memberikan fasilitas khusus dalam area publik berupa kereta khusus
perempuan, toilet khusus perempuan, taman khusus perempuan dst. Juga tidak bisa
dengan memasang kamera pengintai sebagai bukti bila ada kekerasan, pemerkosaan
atau pelecehan seksual terhadap perempuan. Demikian juga peningkatan harkat dan martabat perempuan
tidak bisa dengan berlakunya Undang-undang yang pro-perempuan, atau adanya LSM
khusus perempuan untuk mendengarkan dan menindaklanjuti keluhan perempuan.
Menurut Kepala Unit
Kejahatan Seksual Kepolisian Diraja Malaysia, Wakil Inspektur Zaiton Che Lah,
pelanggaran seks telah meningkat secara konsisten selama lima tahun terakhir.
“Pemerkosaanterjadi di mana-mana, kapan saja, dan siapa saja bisa menjadi korban,”
kata Zaiton.
Data statistik yang
dirilis oleh Divisi Investigasi Kejahatan Seksual dan Anak mengungkapkan
kecenderungan yang mengkhawatirkan, karena hampir 80 persen dari mereka
melakukan kejahatan seksual terhadap anak-anak yang dekat atau dikenal oleh
korban, dan mereka termasuk figur ayah, tetangga dan kerabat. Awal pekan ini,
berita tentang pemerkosaan seorang gadis 10 tahun oleh pengemudi bus sekolah
mengejutkan publik negeri ini. Sebelum itu, dilaporkan bahwa lima anak sekolah
berusia antara 12 dan 14 yang tengah berjalan pulang sekolah dibujuk dengan
makanan gratis dan uang sebelum diperkosa. “Insiden yang ini mengejutkan
hanyalah puncak gunung es,” kata zaiton.
Sulit diterima akal
dan fitrah manusia, kalau dikatakan sanksi yang tegas berdasarkan syariah
terhadap pelaku pembunuhan sadis, pelaku pornografi dan porno aksi, pezina yang
keji dan merusak masyarakat, pelaku pemerkosaan, koruptor, perampok harta
negara, dikatakan mengancam rakyat. Pertanyaannya apakah kita tetap
mempertahankan sistem kapitalisme sekuler dan liberal yang menjadi pangkal
permasalahan krisis kita? Atau kita menggantikan dengan sistem Islam yang akan
memberikan kebaikan bagi kita?