Tanggul Jember, Ahad
(10/2) Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) DPC Tanggul-Jember menggelar
acara Tabligh Akbar Maulid nabi Muhammad Saw, dengan tema “Dengan Semangat
Maulid Nabi, Muslimah berjuang Menegakkan Khilafah”. Acara ini dilaksanakan di
PP. Bahrul Ulum Patemon, Tanggul-Jember, berlangsung mulai pukul 09.00-11.30
WIB yang dihadiri oleh 350 peserta dari berbagai kalangan, antara lain
mubalighoh, tokoh masyarakat, guru, pelajar dan warga sekitar.
Diawali penyampaian
materi Hikmah Maulid Nabi Muhammad Saw. oleh Nyai Hj. Siti Rohmah, beliau
adalah seorang muballighah dan juga pengurus Muslimat NU Semboro-Tanggul. Dalam
sambutan yang diberikan, beliau menyampaikan bahwa salah satu hikmah maulid
Nabi adalah bagaimana kita sebagai ummat islam harus meneladani sunnah
rasulullah dalam menerapkan syariah islam dalam kehidupan kita sehari-hari dan
kehidupan bermasyarakat. Beliau juga memberikan testimoni bahwa perjuangan yang
dilakukan oleh Hizbut Tahrir merupakan perjuangan yang benar, yaitu perjuangan
untuk menegakkan syariat islam yang harus didukung dan bersama-sama berjuang
dengan berbagai elemen kelompok yang ada di masyarakat.
Acara juga dimeriahkan
dengan pembacaan shalawat Nabi dan nasyid Yaumul Nashr oleh para aktivis MHTI
tanggul sekaligus santriwati PP. Bahrul Ulum Patemon, Tanggul-Jember dan
tayangan multimedia yang semakin mengharukan suasana. Harapan besar dari
diselenggarakan acara ini adalah pasca acara ini, muslimah menyadari kebutuhan
tegaknya khilafah dan bersama-sama berjuang bersama Hizbut Tahrir untuk
menegakkan Khilafah Islamiyah yang tinggal menunggu waktu, Insyaallah.. Allahu
Akbar!
Hari Ahad, tanggal 09
Rabiul Awal 1434 H atau bertepatan dengan 20 Januari 2013 DPD II Hizbut Tahrir
Indonesia menyelenggarakan Workshop Ulama se-Kabupaten Bogor bertempat di Aula
Masjid Agung Baitul Faizin Cibinong Bogor. Acara yang dihadiri hampir 300 orang
tersebut mengambil tema “Kajian Kritis Demokrasi vs Khilafah, Saatnya Ulama
Berjuang Tegakkan Khilafah” dan hadir sebagai narasumber Juru Bicara DPP Hizbut
Tahrir Indonesia Ustadz Ismail Yusanto dan KH. Muhyidin mewakili DPD
II Hizbut Tahrir Indonesia Kabupaten Bogor. Peserta yang hadir dari kalangan
para ulama, kyai, asatidz dan juga para asatidzah dan mubaligoh tersebut
mendapat respon dan perhatian yang sangat antusias dengan membludaknya peserta
yang hadir hingga melebihi kapasitas kursi yang disediakan panitia.
Pada kesempatan acara
tersebut, para peserta diberikan kesempatan bertanya kepada para narsumber dan
juga penyampaian testimony dari salah satu peserta workshop ulama kali itu
yakni al ustadz Ahmad Junaidi salah satu pimpinan majlis ta’lim dari Gunung Putri
Bogor yang menyampaikan ajakan kepada para peserta yang hadir dari kalangan
ulama, kyai, asatidz dan asatidzah serta mubalighoh untuk tidak ragu mendukung dan ikut perjuangan dakwah Hizbut Tahrir
Indonesia yang bertujuan menegakkan Khilafah Islamiyyah dan menerapkan syari’at
Islam karena perjuangannya shohih. Kegiatan workshop ulama tersebut
rencananya akan dilaksanakan secara rutin sebulan sekali di wilayah Kabupaten
Bogor, agar opini dan semangat para ulama, kyai, asatidz dan asatidzah serta
mubaligoh untuk menyambut seruan Hizbut Tahrir Indonesia dengan tujuannya li isti’nafil hayatil islamiyyah bi iqomatil daulatil
khilafah.
Muslimah Hizbut Tahrir
Indonesia Madiun Raya pada hari Ahad tanggal 25 Nopember 2012 mengadakan agenda
akbar Liqo’ Muharram 1434 H bertempat di Pondok Modern Arrisalah Slahung
Ponorogo, acara ini dihadiri oleh 527 muslimah dari kalangan muballighot, ketua/penggerak
majelis taklim dan massanya dari kota Ngawi, Magetan, Madiun, Ponorogo dan
pacitan.
Acara yang mengambil
tema:”Muballighot bersama ummat berjuang memuliakan perempuan dan generasi di
bawah naungan khilafah, negara yang menyejahterakan” ini menghadirkan 3
pembicara : Ustadzah Anis (DPD II), Ustadzah Ima Kartikasari (DPD I), dan
Ustadzah Nabila (DPP), ke tiga pembicara sangat bersemangat dan komunikatif
dengan audien dalam menyampaikan materinya, Ustadzah Anis menjelaskan bahwa
rusaknya masyarakat saat ini disebabkan karena diterapkannya sistem
kapitalisme, Ustadzah Ima Kartika menjelaskan bahwa khilafahlah solusi
satu-satunya atas semua problematika yang terjadi saat ini.
Dan Ustadzah Nabila
menjelaskan dengan gamblang bagaimana cara menegakkan khilafah sebagaimana yang
telah dicontohkan oleh Rosulullah, serta mengajak audien untuk berjuang bersama
dengan hizbut Tahrir. Audien sangat antusias dalam menyambut seruan ini, mereka
bersemangat dalam menyerukan “kapitalisme hancurkan, syariat Islam terapkan,
Khilafah Tegakkan, Allahu Akbar!
Turut berjuang
mewujudkannya, menurut Felix Y Siauw, merupakan pilihan tepat dari empat
kemungkinan yang akan dilakukan oleh seorang Muslim tatkala mendengar kabar
gembira (bisyarah) dari Rasulullah SAW.
“Saat ini, kita
dihadapkan pada bisyarah akhir zaman akan kebangkitan Islam yang kedua dengan
tegaknya kembali khilafah yang mengikuti metode kenabian,” ungkap Islamic Inspirator tersebut dalam acara Daurah Pembebasan: Kupas Tuntas Secara Ideologis,
Sang Penakluk Konstantinopel Muhammad al
Fatih 1453, Ahad (25/11) di Aula Pemkot Metro, Lampung.
Maka, menurutnya, bagi
seorang Muslim yang taat tidak ada pilihan lain kecuali turut berjuang
menegakkan kembali khilafah seperti yang dijanjikan Rasulullah SAW, sebagaimana
diriwayatkan oleh Imam Ahmad, akan tegaknya kembali khilafah ala minjahin nubuwwah.
Sedangkan tiga
kemungkinan lain, yang bisa jadi dilakukan umat Islam saat mendengar bisyarah
tersebut, pertama tidak percaya hingga
mengolok-olok seperti halnya Yahudi ketika mendengar bisyarah Rasulullah SAW. Kedua, diam saja atau tidak tahu dan tidak mau
tahu. Ketiga, mengaku percaya tetapi
mencari-cari alasan untuk tidak ikut berjuang.
Dalam acara yang
dihadiri lebih dari 200 mahasiswa tersebut, Felix pun menyebutkan contoh
bisyarah yang sudah terjadi dan keseriusan perjuangan kaum Muslim dalam
mewujudkannya, di antaranya adalah bisyarah penaklukan Konstantinopel.