Sabtu, 24 November
2012, lebih dari 1000 Muslimah, terdiri dari para Muballighoh beserta jamaahnya
yang berasal dari berbagai wilayah di Kota dan Kabupaten Bogor memenuhi Masjid
Agung Kota Bogor. Dalam rangka mengikuti acara Liqo’ Muharrom 1434 H yang diselenggarakan
oleh DPD II Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) Bogor, dengan tema
“Muballighoh Bersama Umat Berjuang Memuliakan Perempuan dan Generasi di bawah
Naungan Khilafah, Negara yang Menyejahterakan”. Acara yang berlangsung pukul
07.30-11.30 WIB, diselenggarakan sebagai wadah untuk menjalin silaturahmi di
antara kaum muslimah Bogor. Selain itu, sebagai upaya membangun kecerdasan
politik para Muballighoh dan jamaahnya untuk dapat menyadari dan menyakini
dengan benar serta menjadi bagian dari garda terdepan dalam perjuangan
penerapan syari’ah Islam secara total dalam naungan Khilafah sebagai solusi
fundamental atas seluruh permasalahan yang menimpa umat.
Taushiyah ketiga
disampaikan oleh Ustadzah Ir. Elis Anisah, selaku anggota LKM MHTI Bogor.
Ustadzah Elis menyampaikan seruan perjuangan bagi para Muballighoh dan umat
untuk siap berjuang bersama mewujudkan Khilafah. Di antara taushiyah ini, para
peserta Liqo’ Muharrom disuguhkan lantunan sya’ir-sya’ir perjuangan yang
berjudul “Yaumun Nashr”, dan setelah
taushiyah ketiga ditayangkan sebuah film dokumenter perjuangan dakwah Hizbut
tahrir di berbagai negara, sehingga semakin menambah semangat perjuangan para
peserta Liqo’ Muharrom kali ini.
Hadir pula para
muballighoh yang memberikan testimoninya. Salah satunya adalah Ustadzah Hj.
Ros, selaku Ketua Biro Wanita Kab. Bogor dengan membawa 200 orang jamahnya,
yang menyampaikan kegembiraan dan dukungannya akan perjuangan penegakan
Syari’ah dan Khilafah. Para peserta begitu antusias, terlihat dari
tanggapan-tangapan berupa pertanyaan dan pernyataan yang disampaikan.
Akhir acara
disampaikan seruan Hizbut Tahrir untuk Muballighoh yang disampaikan oleh
Ustadzah Ir. Elis dan pembacaan pernyataan sikap MHTI oleh Ustadzah
Wahyuningsih, S.Pd., mengajak kepada para Muballighoh beserta jamaah untuk
berjuang bersama menjadi garda terdepan dalam mewujudkan penerapan Syari’ah
dalam naungan Khilafah. Bersatu dalam barisan untuk menyongsong tegaknya
khilafah yang dijanjikan Allah Swt dan dikabarkan Rasulullah saw. Allohu Akbar
!
Di latar belakangi
oleh realitas kaum muslimin khususnya dan umat manusia umumnya, termasuk ibu
atau kaum perempuan yang jatuh dalam kehidupan serba sempit, terjerembab dalam
berbagai krisis yang melemahkan generasi, serta terhina dan terjajah oleh negara-negara
kafir, hingga kian menjauhkan umat dari karakter hakikinya sebagai khoiru ummat. Juga melihat bahwa para
Muballighoh memiliki tempat yang utama di tengah- tengah umat, karena posisinya
sebagai bagian dari ulama dan peran strategisnya sebagai motor penggerak
perubahan di tengah umat, maka acara tersebut mengambil
tema “Muballighoh Bersama Umat Berjuang Memuliakan Perempuan dan Generasi Di
Bawah Naungan Khilafah, Negara yang Mensejahterakan” .
Demikian Kalimatul
Iftitah yang disampaikan Ustadzah Hj. Ir. Rubiyanti sebagai Ketua Lajnah Khusus
Muballighoh MHTI DKI Jakarta.
Dilanjutkan dengan
penyampaian Kalimatul Hikmah oleh Ketua DPD I MHTI DKI Jakarta, Ustadzah Ir.
Titin Faridah yang mengajak untuk menyepakati perubahan hakiki yang harus
terjadi di tengah-tengah umat. Beliau membandingkan pengurusan umat oleh negara
Khilafah yang menerapkan syari’ah Islam dan Khalifah sebagai pemimpinnya,
dengan pengurusan umat oleh negara yang menerapkan sistem yang berlaku
sekarang. Hingga didapatkan kesimpulan bahwa perubahan mendasar dengan
mengganti sistem pengaturan kehidupan sekarang dengan sistem Islam, dan memilih
orang yang memiliki kapasitas dan dedikasi adalah perubahan hakiki yang mutlak
diupayakan.
Suasana menjadi sedih
setelah menyaksikan tayangan tentang keterpurukan perempuan. Tapi, duet pemandu
acara, Ustadzah Murti’ah dan Ustadzah Ita Novi, mampu mengubah kesedihan itu
menjadi semangat yang membara di dalam jiwa peserta Liqo’ Muharram untuk segera
berupaya memperbaiki kondisi umat. Ditambah orasi dari tiga pembicara
sekaligus, melengkapi panasnya suasana hingga membakar semangat peserta dan
mendidihkan pikiran, siap untuk segera berjuang di tengah-tengah umat,
menegakkan syari’ah di bawah naungan Khilafah.
Pembicara ketiga,
Ustadzah Dedeh Wahidah Ahmad (anggota DPP MHTI), menyeru peserta untuk berjuang
menegakkan Khilafah bersama kepemimpinan Hizbut Tahrir. Karena Khilafah adalah
tuntutan aqidah Islam. Khilafah adalah kewajiban dari Allah SWT. Sementara, 92
tahun Khilafah telah tiada. Wajar jika ada orang bilang khilafah mustahil.
Khilafah mimpi. Romantisme masa lalu dll. Benar! Khilafah adalah mimpi, jika
tidak diperjuangkan. Tapi bagi orang-orang yang yakin dan beriman tidak akan
bilang bahwa khilafah adalah mimpi! Al-Khilafah pasti tegak! Gimana supaya
tegak? Harus diperjuangkan! Tidak hanya mengandalkan semangat, tidak hanya
mengandalkan jumlah. Tetapi harus mencontoh metode yang dilakukan Rosulullah,
yaitu tastqif umat, menyebarkan Islam
agar menjadi opini umum, dan tathbiq ahkam.
Dan peran Muballighoh untuk mewujudkan semua itu adalah dengan bergabung dalam
barisan perjuangan penegakan khilafah, meningkatkan kesadaran politik di
tengah-tengah umat, membangun opini umum penegakan syari’ah – khilafah, dan
menggerakkan umat melakukan perubahan ke arah asas dan sistem Islam.
Puluhan pelajar dari
berbagai sekolah di Kota Lubuklinggau tampak serius dalam menghadiri acara
Daurah Dirosah Islamiyah Khusus Remaja pada Ahad (30/9). Acara yang digagas
oleh Hizbut Tahrir Indonesia Kota Lubuklinggau ini bertempat di Masjid Baitul
A’la dengan mengambil tema “ Remaja Taqwa; Idola Sepanjang Masa”.
Meskipun hari libur
para pelajar tetap antusias mengikuti acara hingga selesai dan ditutup dengan
shalat dzuhur berjamaah bersama calon – calon penjuang muda penegak Khilafah.
Usai acara ini banyak diantara mereka yang bersedia ikut kajian intensif bersama
Hizbut Tahrir dan berjuang menyiarkan syariah dan khilafah kepada teman – teman
mereka sesama pelajar…mudah-mudahan Allah Swt mempermudah langkah ini.