Majelis Mudzakarah
Muballighah ini menghadirkan pemateri pertama, Ustadzah Ummu Rayyan, SP (Ketua
MHTI DPD II Banyumas) yang memaparkan fakta kerusakan demokrasi dan bagaimana
umat Islam seharusnya bersikap. Sedangkan pemateri kedua, Ustadzah Elsi Nuryanti,
S.Pd.I, (Kordinator Lajnah Khoshoh Muballighah Banyumas), memaparkan tentang
bagaimana sistem Khilafah menyejahterakan umat dan cara memperjuangkannya.
Peserta sangat antusias mengajukan pertanyaan yang banyak mengarah kepada
keinginan untuk segera keluar dari kemelut demokrasi yang rusak dan merusak.
Dalam kesempatan
Majelis Mudzakarah Muballighah tersebut juga disampaikan Nasehat Muballighah
untuk umat agar meninggalkan sistem Demokrasi dan berjuang untuk menegakkan
khilafah oleh Ustadzah Muthiah dari Purbalingga. Sebelum ditutup, Muslimah HTI
menawarkan untuk mengkaji Islam lebih intensif lagi dan komitmen muballighah
untuk berjuang bersama Hizbut Tahrir menegakkan Khilafah. Allahu Akbar!
potensi-potensi yang
dimiliki oleh kaum muslim saat ini. Posisi strategis dunia Islam, populasi umat
Islam terbanyak di dunia, kekayaan Alam yang melimpah, dan berbagai potensi
besar lainnya. Semua potensi tersebut memberikan peluang besar bagi kaum muslim
untuk mengembalikan syariat Islam ke tengah-tengah umat Islam.
Di akhir pemaparan
materinya, ustadz Jadi mengajak semua peserta untuk berjuang bersama dalam
menerapkan syariat Islam dalam bingkai Khilafah Islamiyah. Karena dengan
diterapkannya syariat Islamlah kaum muslim akan terlindungi kehormatannya.
Acara yang berakhir pukul 11.30 WIB ditutup dengan do’a bersama yang dipandu
oleh Ust. Jadi.
Ahad 22 Desember 2013
Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia Kabupaten Banggai mengadakan seminar muslimah
dengan tema “Berjuang Mewujudkan Kehidupan Sejahtera Dalam Naungan Khilafah“.
Acara ini bertempat di Aula Kantor Camat Luwuk (Eks Gedung Koni).
Pembicara kedua
memaparkan fungsi dan tugas para ibu dalam pandangan Islam. ibu adalah madrasah
ula yang menjadi tempat bagi anak-anak mendapatkan pendidikan dan pembinaan
sejak usia dini agar terbentuk anak-anak yang bertaqwa dan cerdas. Islam tidak
memaksakan kaum muslimah terutama para ibu untuk bekerja keluar rumah.
Bahkan Islam memberikan aturan yang baik yang dapat menjamin kesejahteraan para
ibu. Bahwa kewajiban orang tua atau suami lah yang menafkahi kaum muslimah
terutama para ibu. Jika orang tua dan suami tidak sanggup maka dibebankan
kepada ahli warisnya. Jika ahli warispun tidak mampu menafkahi maka Negara
punya peranan dalam menafkahi mereka. Kemuliaan dan kesejahteraan para ibu
tidak akan tercapai jika masih mempertahankan Kapitalisme yang saat ini sudah
sekarat. Maka alternatifnya hanya satu yaitu berjuang menegakkan khilafah agar
kesejahteraan dan kemuliaan para muslimah terutama para ibu dapat terjamin.
Bertepatan dengan
peringatan Hari Ibu 2013, Muslimah Hizbut Tahrir Sumatera Utara Mengadakan
KONGRES IBU NUSANTARA dengan mengambil tema “Berjuang Mewujudkan
Kehidupan Sejahtera Dalam Naungan Khilafah”. Acara yang bertempat di Convention
Hall Amaliun Food Court, dihadiri oleh lebih dari 600 kaum ibu yang
datang dari berbagai penjuru kota Medan dan beberapa kota yang ada di luar kota
Medan, seperti Binjai, Kisaran, Serdang Bedagai, Deli Serdang dan Tebing
Tinggi.
Kongres Ibu Nusantara
ini merupakan rangkaian acara Muslimah Hizbut Tahrir secara nasional, karena
tidak hanya diadakan di kota Medan namun di puluhan kota yang ada di seluruh
Indonesia. Tampak hadir dalam acara ini adalah para ibu ibu PKK, Ibu- ibu
dari penggerak Posyandu, Para Mubalighoh, para aktivis LSM serta ibu-ibu
perwiritan dari berbagai penjuru sumatera utara.
Orator pertama Sri
Cahyo Wahyuni memaparkan bagaimana kapitalisme telah menjadi penyebab mendasar
kemiskinan yang menjerat kaum ibu. Menurutnya, saat ini para ibu telah termakan
oleh doktrin kapitalisme yang berparadigma bahwa kesuksesan perempuan dilihat
dari jumlah penghasilannya, padahal lanjutnya seorang ibu yang suskes dalam
islam adalah wanita yang mampu mengatur rumah tangga dan mencetak anak-anak
yang berkualitas dan bertakwa.
MHTI DPD II
Tulungagung mengadakan acara talkshow interaktif di radio. Acara ini
diselenggarakan dalam rangka menyongsong Konggres Ibu Nusantara, yang Insya
Allah akan diselenggarakan pada tanggal 21 Desember 2013 di Jakarta dan tanggal
22 Desember 2013 di Surabaya serta kota-kota besar di seluruh Indonesia .
Acara ini disiarkan secara live oleh Radio Josh 103,5 FM, pada Hari Senin 16
Desember 2013 mulai jam 10.00-11.00, dengan pembicara Ibu Ari Susanti, S TP,
dari MHTI DPD II Tulungagung dan di Radio Fortuna 102,3 FM, pada Hari Selasa 17
Desember 2013 mulai jam 09.00-10.00, dengan pembicara Ibu Azzah Susilorini, S
Pd, juga dari MHTI DPD II Tulungagung. Kedua talkshow tersebut mengambil tema :
“Berjuang Mewujudkan Kehidupan sejahtera Dalam Naungan Khilafah”
Acara ini bertujuan
untuk menyampaikan kepada masyarakat luas, akan fakta kondisi masyarakat
terutama perempuan yang nota benenya kaum ibu, yang pada saat ini masih sangat
memprihatinkan, apa sebenarnya akar masalahnya, dan bagaimana solusi Islam agar
para ibu pada khususnya dan masyarakat pada umumnya bisa hidup sejahtera.