KOMNAS Perempuan dalam
siaran pers Hari Ibu tahun 2011 menyebutkan, pada tahun 2010 terjadi 105.103
kasus kekerasan terhadap wanita yang tercatat, 101.128 (96 %) nya adalah kasus
KDRT. Komnas Perempuan mendokumentasikan, pada periode 1998-2010 sebanyak 93.960
kasus (25%) adalah kasus kekerasan seksual berupa perkosaan, pelecehan seksual,
perdagangan wanita untuk tujuan seksual, eksploitasi seksual, penyiksaan
seksual, dsb. Bila dirata-ratakan maka setiap hari ada 28 wanita menjadi korban
kekerasan seksual di Indonesia.
kemajuan materi
tersebut tidak menjamin kebahagiaan. Mayoritas masyarakat Eropa dan Amerika
kering spiritualitas. Selain menoleh pada sekte-sekte sesat, pencari
kebahagiaan itu lari ke narkoba dan petualangan seks. Narkoba hampir tidak bisa
diatasi. Kasus pelecehan seksual dan perkosaan juga menjadi momok yang
menakutkan. Lebih dari 700 ribu perempuan Amerika diperkosa setiap tahunnya.
Sekitar 75 persen dari satu juta perempuan di sana hamil di luar nikah.
menetapkan adanya
pendidikan moral tanpa membuat regulasi tegas untuk melarang pornografi dan
pornoaksi. Kecanduan pornografi yang dialami sebagian anak dan remaja Indonesia
jelas berpengaruh besar pada penurunan kualitas generasi masa depan. Seks bebas
yang merebak telah menghasilkan wabah HIV/AIDS dan secara pasti merusak
kehidupan keluarga. Maraknya aborsi menjadi masalah berikutnya yang menuntut
penyelesaian. Perkosaan dan kejahatan seksual yang marak baru-baru ini juga
buah busuk adopsi liberalisme.
Bermacam-macam modus
kejahatan untuk mendapatkan uang haram, makin beragam dan canggih serta tak
jarang dibarengi dengan perampasan, penyerangan bahkan pembunuhan. . Berita
tawuran, setiap hari bisa disaksikan di televisi, mulai tawuran antar pelajar
SMP, SMA, dan antar mahasiswa. Bentrokan warga antar kampung, antara warga dan
aparat negara yang berebut lahan garapan, antara pedagang kaki lima dan satpol
PP, juga antara gelandangan dan petugas kamtibmas sering menghiasi layar
televisi. Bulliying juga marak terjadi di sekolah-sekolah. Tindak kekerasan
juga kerap diterima mahasiswa yunior dari seniornya. Anak-anak, remaja maupun
orang dewasa sering menjadi korban penculikan dengan beragam tujuan. Kekerasan
psikis juga sering dialami para wanita di dalam angkutan-angkutan masal seperti
kereta dan bis, berupa pelecehan seksual. Pembunuhan dengan berbagai motivasi
juga kerap terjadi. Pelakunya tidak jarang masih anak-anak, karena tidak terima
diejek temannya.. Pelaku dewasa tentu lebih banyak, terkadang hanya karena
berebut uang seribu rupiah atau cemburu.
Perkosaan akhir-akhir
ini sering dialami oleh para wanita di tempat yang seharusnya jauh dari
tindakan tersebut, yaitu di dalam angkutan umum. Kekerasan oleh aparat penegak
hukum sering terjadi. Siksaan sering diterima oleh orang-orang yang salah
tangkap agar mengakui perbuatan yang tidak pernah dilakukannya. Penembakan
tidak jarang terjadi terhadap orang-orang yang baru diduga pelaku teroris dan
terkadang salah tembak orang, sehingga polisi membuat barang bukti sendiri.
Kasus-kasus kejahatan
masih tetap marak seperti perampokan, penipuan, pembunuhan, dan terutama tindak
kejahatan seksual. Sekadar contoh, menurut data Komnas Perempuan, di Indonesia
terjadi 3753 kasus perkosaan (beritabatavia.com,
21/9). Di wilayah Polda Metro saja antara Januari-September 2011 terjadi 40
kasus perkosaan, sementara tahun 2010 ada 41 kasus (vivanews, 16/9).
kriminalitas di
sekitar kita, yang kian hari kian meningkat baik kualitas maupun kuantitasnya.
Berita pembunuhan, perkosaan, perampokan dan penganiayaan sudah menjadi sarapan
pagi setiap hari. Begitu pula kemaksiatan, seperti narkoba, pornografi, pelacuran,
perzinaan, dan perdagangan manusia, semakin menggila.
Meningkatnya
problem-problem sosial dari tahun ke tahun, seperti perselingkuhan, perzinaan,
perceraian dan single parent. Juga meningkatnya kejahatan seksual, perkosaan,
dan perdagangan perempuan. Belum lagi merangseknya para perempuan di lembah
kriminal, seperti kasus Zarima Mirafsur, Lidya Pratiwi, Sally Yustikawati dan
Malinda Dee. Penjahat masa kini bukan lagi lelaki berwajah sangar dan
bertampang seram, tapi juga wanita seksi.
Di sejumlah kota
khususnya Detroit di negara bagian Michigan, tingkat kejahatan sedemikian
tinggi sehingga disamakan oleh sebagian kalangan dengan kawasan perang.
Dinyatakan pula bahwa
setiap tahunnya tercatat ratusan ribu kasus perkosaan. 90 persen pelaku
perkosaan tidak pernah ditahan. (IRIB, 19/4/2011)
Tahun lalu, lebih dari
50.000 tentara pria Amerika positif dinyatakan sebagai korban dari suatu
‘trauma seksual militer.’ Awal tahun ini, Pentagon mengabaikan keluhan oleh
sekelompok veteran wanita atas kasus perkosaan dan pelecehan seksual oleh
sesama anggota aktif. (republika.co.id,
15/4/2011)
Sebuah laporan yang
dirilis oleh Dana PBB untuk Kegiatan Kependudukan mengungkapkan tentang
peningkatan secara dramatis kasus pelecehan seksual terhadap kaum perempuan di
Afrika Selatan. Bahkan polisi Afrika Selatan merasa kewalahan menerima
pengaduan tentang kasus perkosaan.
Di Abuja, ibukota
Nigeria bahwa kasus perkosaan rata-rata terjadi setiap 26 detik sejak awal
tahun. Ini menunjukkan bahwa di negeri ini sedang terjadinya ketimpangan sosial
yang serius, padahal secara ekonomi, negeri ini merupakan salah satu dari dua
puluh perekonomian negara terbesar di dunia.
Pusat Anti-Pemerkosaan
dan Kejahatan Terhadap Perempuan di Cape Town, yang didirikan pada tahun 1999
telah sungguh-sungguh dalam menyiapkan penelitian ini, yaitu melalui kerja sama
dengan para ahli dari PBB, di mana para ahlinya mengatakan bahwa perkosaan
telah menjadi sebuah fenomena kejahatan kemanusiaan (nablustv.net, 18/3/2011).