Ahad, 7 Oktober 2018
YOGYAKARTA –
Mengembalikan Peran Ulama sebagai Penjaga Warisan Nabi menjadi topik hangat
Mudzakarah Ulama pada Ahad (7/10).
“Jika peran ulama
tidak berjalan, pasti tidak ada muhasabah kepada para penguasa, Tidak ada
dukungan terhadap syariah, semangat jihad dalam generasi muda menjadi melempem,
tidak diperolehnya pemahaman Islam yang benar, Sehingga umat menolak Khilafah”
ujar Habib Nahl Al ‘Athas dalam Majelis yang dihadiri oleh puluhan masyarakat
dari Ulama dan Asatid Yogyakarta.
Ustadz Abdurrahim,
salah satu Mubaligh muda Yogyakarta. memaparkan bahwa Rasul telah memberikan 3
buah warisan yang wajib dijaga umat islam. Warisan tersebut adalah Islam,
Ulama, dan Khilafah.
Faktanya, 3 warisan
itu ada yang masih ada dan ada yang sirna. Islam dan Ulama adalah warisan yang
masih ada saat ini, namun Khilafah adalah perkara yang telah ditinggalkan saat
ini. Padahal, Ketika umat ini jauh dari tatanan Islam pasti akan menghadapi penderitaan
dan kemunduran.
Setelah runtuhnya
Kekhilafahan Turki Ustmani, pada 3 Maret 1924, umat Islam belum memiliki
pemimpin yang menyatukan mereka, akibatnya mereka mengalami penindasan dan
pembantaian dimana-mana.
Dalam akhir sesinya,
Ustadz Abdurrahim mengajak bahwa “Tanggung jawab bagi kita kalau ada ulama yang
melenceng dari warisatul ambiya, maka harus dirubah dan diluruskan.
Pernyataan tersebut
dikuatkan oleh Habib Nahl Al ‘Athas dalam khatimahnya, "Ulama adalah garda
terdepan dalam melanjutkan warisan Rasul. Mereka harus menjadi bagian dari
Kelompok yang istiqomah mengajak kepada penerapan syariah dalam Khilafah."[]