________
Oleh: Irkham Fahmi al-Anjatani
Kasus Mas Bechi akhirnya terkuak. Anak salah seorang Kiai kharismatik itu terjerat dugaan tindak pidana pelecehan seksual terhadap beberapa orang santriwatinya. Korban yang sebelumnya merasa takut untuk melapor pada akhirnya banyak yang berani untuk melaporkan.
Fenomena pelecehan seksual di lingkungan pondok pesantren ini sedang banyak terjadi di mana-mana. Yang tidak kalah hebohnya lagi adalah kasus yang terjadi di Bandung beberapa bulan silam, yang mengakibatkan beberapa santriwati hamil dan melahirkan.
Miris! Tidak sepantasnya lembaga pendidikan Islam dikotori dengan kasus-kasus pencabulan seperti itu. Tapi pada kenyataannya, saat ini itu ibarat hama yang sulit untuk dibersihkan.
Kemungkinan besar masih banyak Bechi-bechi lain di luaran sana. Mengingat pergaulan yang kian bebas di lingkungan santri sendiri. Banyak pula saat ini di antara anak keturunan kiai yang teracuni pemikiran-pemikiran sekuler liberal.
Peci hanya sekedar menjadi aksesoris kesantrian. Pola pikirnya tetap liberal. Bergaya sok kritis, tetapi tidak berani mengkritisi kebijakan-kebijakan kaum kapitalis ologarkis yang berulangkali menyengsarakan rakyat bawah.
Sarung hanya menjadi simbol kesantrian. Akhlaknya tetap liberal. Masih menganggap hal wajar sekalipun ikhtilat campur baur dengan laki-laki perempuan, bahkan banyak pula di antara mereka yang menganggap wajar menonton video porno. Apalagi kiainya dahulu pernah menyampaikan bahwa lebih baik nonton film porno daripada film-film radikal.
Hasilnya seperti itu, mereka saat ini justru banyak yang merasa risih dan nyinyir terhadap saudaranya yang mengajak untuk berpergaulan sesuai dengan syariat Islam. Sementara penampilan dangdutan di acara pengajian dan lingkungan pondok pesantren semakin dianggap sebagai sesuatu yang wajar.
Bahkan di Cirebon seorang artis film-film cabul pernah diundang ke Acara haul sebuah pondok pesantren untuk turut memeriahkannya.
Maka apabila indikasinya sudah sedemikian parah, mungkinkah masih ada Mas Bechi-Mas Bechi lain di luaran sana?
Cirebon, 11 Dzulhijjah 1443 H / 10 Juli 2022