Jika seorang isteri
memiliki harta yang wajib dizakati, maka ia bisa memberikan zakatnya kepada
suaminya, jika suami tersebut termasuk golongan yang berhak menerima zakat.
Karena tidak ada kewajiban bagi isteri untuk memberikan nafkah kepadanya.
Pahala memberi zakat
kepada suami lebih besar dibandingkan pahala ketika ia memberikannya kepada
orang lain.
Diriwayatkan dari Abi
Sa’id al-Khudri ra. bahwa Zainab, isteri Ibnu Mas’ud ra., berkata kepada Nabi
Saw.:
“Wahai Nabi Allah,
pada hari ini engkau telah memerintahkan kami untuk bersedekah. Aku memiliki
perhiasan yang ingin aku sedekahkan. Namun Ibnu Mas'ud mengklaim bahwa dia dan
anaknya lebih berhak untuk mendapatkan sedekah dariku dibandingkan orang lain.”
Maka Nabi Saw. bersabda, “Benar yang dikatakan Ibnu Mas'ud. Suamimu dan anakmu
lebih berhak untuk mendapatkan sedekah darimu dibandingkan orang-orang yang
akan engkau beri sedekah.” (SHAHIH. HR. al-Bukhari: Kitab Wujuubiz Zakaah, bab az-Zakaah 'alal Aqaarib (II/148-149)
Ini adalah madzhab
asy-Syafi’i, Ibnul Mundzir, Abu Yusuf, Muhammad, ahli zhahir, dan satu riwayat dari Ahmad.
Malik berkata, “Jika
sedekah dari isteri dipakai oleh si suami untuk membantunya dalam menafkahi
isteri, maka hal ini tidak dibolehkan. Namun jika digunakan untuk selain
menafkahi isteri, maka dibolehkan.”
Mengenai kerabat
lainnya, seperti saudara laki-laki, saudara perempuan, paman dari ayah, paman
dari ibu, bibi dari ayah, dan bibi dari ibu, maka boleh memberikan zakat kepada
mereka, jika mereka termasuk golongan yang berhak menerima zakat, menurut pendapat
mayoritas ulama.
Dalilnya adalah sabda
Rasulullah Saw.:
“Sedekah kepada orang
miskin (hanyalah bernilai) sedekah, tetapi sedekah kepada karib kerabat
(bernilai) dua. Menjalin ikatan silaturahmi sekaligus sedekah.”
(Diriwayatkan oleh:
At-Tirmidzi: Kitab az-Zakaah, bab Maa
jaa-a fish Shadaqah ‘ala Dzil Qurba (no.653) Beliau berkata, “Hadits
hasan.” (III/38-39)
An-Nasa-i: Kitab az-Zakaah, bab ash-Shadaqah
‘alal Aqaarib (no.2582)
Ibnu Majah: Kitab az-Zakaah, bab Fadhlush
Shadaqah (I/591, no.1844)
Ad-Darimi: Kitab az-Zakaah, bab ash-Shadaqah
'alal Qaraabah (I/397)
Ahmad dalam al-Musnad (IV/17, 18, 214)
(artikel ini tanpa
tulisan Arabnya)
Bacaan: Syaikh Sayyid
Sabiq, Fiqhus Sunnah, Kitaab az-Zakaah
(terjemahan), Pustaka Ibnu Katsir