Sistem Negara Rusak Republik
Sistem republik adalah sebuah penipuan,
dengan memberikan ilusi pengambilan keputusan secara lokal, padahal
sesungguhnya,pihak penguasa dan pihak oposisi hanyalah menjadi stempel untuk
rencana-rencana kolonialis. Mereka mampu bertindak sebagai stempel, karena
dalam undang-undang Sistem republik dibuat sesuai dengan keinginan dan kemauan
manusia, dengan mengabaikan perintah-perintah Islam secara mencolok.
Jalan ke depan adalah penghapusan sistem
republik dan pembentukan Khilafah. Hanya dengan begitu urusan umat Islam akan
aman karena setiap hukum akan dilaksanakan sesuai dengan Al-Quran dan Sunnah.
Melalui jalan sistem republik inilah, asing
mendapatkan jaminan operasi di Indonesia karena sepak terjang mereka mengeruk
kekayaan alam Indonesia mendapatkan legalitas melalui perundang-undangan.
Makanya asing sangat berkepentingan dalam proses demokratisasi di Indonesia.
Mereka ‘membantu’ merancangkan draft-draft perundang-undangan kepada pemerintah
dan wakil rakyat seraya mengucurkan dana—yang bagi kalangan Indonesia dianggap
besar. Hasilnya, produk sistem republik itu menjadi landasan hukum bagi usaha
mereka merampok Indonesia.
ada pertentangan mendasar antara sistem
republik dan akidah Islam. Terutama dari segi konsep kedaulatan (as siyadah,
sovereignty). Dalam sistem republik, kedaulatan ada di tangan rakyat, yaitu
manusia mempunyai hak tasyrii’ (menetapkan hukum). Sedangkan dalam akidah
Islam, kedaulatan ada di tangan syariah. Yang mempunyai hak tasyrii’, hanyalah
Allah SWT, bukan manusia. Firman Allah SWT (artinya), ”Menetapkan hukum
hanyalah hak Allah,” (QS Al An’aam [6] : 57).
Ketika sistem republik mengklaim Vox populi,
vox Dei (Suara rakyat, suara tuhan), klaim itu nyata bohong. Demikian pula
bahwa sistem republik katanya pemerintahan dari, oleh dan untuk rakyat,
ternyata juga bohong. Yang berkuasa adalah para cukong. Ketika sistem republik
mengklaim kedaulatan di tangan rakyat, nyatanya rakyat tidak berdaulat. Yang
berdaulat ternyata pemilik modal dan asing.
Kebahagiaan akan dirasakan jika seorang
muslim dalam melakukan segala hal didasarkan pada motif beribadah kepada Allah
SWT. Agar dapat beribadah dengan sempurna, syari’at Islam harus diterapkan
dalam kehidupan. Namun akibat sistem republik, syari’at Islam terhambat
diterapkan di negeri ini bahkan membuat umat semakin jauh dengan aturan Allah
SWT.
dalam sistem republik apalagi dengan adanya
pemilihan kepala daerah langsung, siapa saja bisa jadi pemimpin, meskipun
seorang kriminil ataupun orang bodoh sekalipun dia bisa menjadi pemimpin,
asalkan sewaktu pemilihan, mendapatkan suara terbanyak dari rakyat,
Reaksi jahat mereka terhadap hudud adalah
hasil dari ide kebebasan dan realitas sistem republik yang mengagungkan akal
pikiran manusia dan mengingkari peran agama dalam mengatur kehidupan manusia,
Presiden Turki, yang oleh beberapa orang
disebut sebagai Presiden yang berjuang untuk Islam, maka ia lagi dan lagi
menegaskan dengan perkataan dan perbuatan, yang bertujuan untuk memperkuat
sistem-sistem kufur, seperti sekulerisme, sistem republik dan hak asasi manusia
yang dikeluarkan oleh Barat berdasarkan pemikiran sekulernya. Dan kali ini, ia
ingin membuat Turki menjadi negara kuat yang memiliki kekuatan pelindung untuk
terus berjuang di arena sistem kufur ini. Sebab, agama bagi Presiden Turki
adalah urusan pribadi, seperti yang pernah ia katakan ketika ia menyeru rakyat
Mesir setelah revolusi tahun 2011 untuk menerapkan sekulerisme, di mana ia
mengatakan: “Individu rakyat tetap Muslim, meski negara sekuler”.
Erdogan, Turki dan partainya berjalan melalui
pendekatan yang sama, dan bekerja untuk menguatkan sekulerisme dan sistem
republik di Turki. Padahal semua tahu bahwa sekulerisme di Turki sebelum
berkuasanya Erdogan dipandang sebagai pemikiran kufur, dan sekarang sekulerisme
dipandang sejalan dengan Islam. Ini menunjukkan atas bahayanya tren yang
dimotori oleh Erdogan dan partainya, serta partai-partai yang mengadopsinya,
yang sejauh ini dianggap sebagai partai-partai Islam, dan berhasil menduduki
kekuasaan di Mesir, Tunisia, Maroko, dan Irak.
Amerika memintanya untuk melatih dan
melengkapi pasukan oposisi moderat yang mengadopsi sekulerisme dan sistem
republik supaya melawan kelompok-kelompok Islam, yang dianggapnya sebagai
kelompok teroris dan ekstrimis, guna mencegah berdirinya negara khilafah Islam
yang berdasarkan metode kenabian, dan memperkuat negara sekuler di Suriah,
setelah jatuhnya Bashar al-Assad, yang rezimnya disebut sebagai benteng
sekulerisme.
Sistem politik sistem republik yang mahal dan
bertumpu pada popularitas meniscayakan politik ‘saling sandera’ terjadi. Hal
itu menjadi bagian yang tak terpisahkan dari sistem republik. Dalam sistem
republik, siapa pun tak bisa menjadi penguasa dan pejabat kecuali jika mendapat
dukungan politik dan modal. Karena itu dalam sistem republik peran cukong
politik dan cukong modal sangat menentukan. Tentu tidak ada sesuatu yang
gratis.
Cukong politik (parpol dan khususnya elite
parpol) dan cukong modal (para kapitalis) pada akhirnya akan sangat berpengaruh
terhadap penguasa dan kebijakannya. Jadilah penguasa dalam sistem republik
tersandera oleh cukong politik dan cukong modal itu.
kepentingan rakyat makin terpinggirkan.
Rakyat makin sengsara. Alhasil, doktrin sistem republik bahwa dengan pemilihan
langsung oleh rakyat akan dihasilkan penguasa dan politisi yang mendengarkan
aspirasi rakyat hanyalah ilusi.
Dengan sistem republik seperti itu, di
belakang para politisi, penguasa dan pejabat, semuanya ada kepentingan politik
dan ekonomi (modal) yang terus menyertai. Agar kepentingan semua pihak bisa
diwujudkan, semua pihak harus terus berkompromi satu sama lain. Agar kompromi
itu terus terjadi maka salah satu caranya adalah dengan saling menyandera satu
sama lain. Dengan begitu masing-masing pihak akan terkontrol dan tidak saling
berulah sehingga merugikan kepentingan mereka sendiri.
Politik ‘saling sandera’ ini akan terus ada.
Pangkal semua ini adalah pemberlakuan sistem republik di negeri ini. Semua yang
terjadi juga menjadi bukti bahwa sistem republik hanya menawarkan ilusi demi
ilusi: ilusi kesejahteraan, ilusi keadilan, ilusi kedaulatan, ilusi rezim yang
senantiasa mendengarkan aspirasi rakyat dan ilusi-ilusi lainnya. Semua itu pada
akhirnya menjadi bukti kebobrokan sistem republik.
akibat dari bangsa Indonesia yang mengadopsi
sistem republik–sekuleristik, adalah kerusakan merata di berbagai bidang. Hal
itu dibuktikan dengan suburnya praktek korupsi, budaya hidup hedonisme,
dekadensi moral meningkat, biaya pendidikan yang mahal, dan lain sebagainya.
Sistem republik buatan akal manusia, yang
berakidah sekularisme, memisahkan kehidupan dari Agama. Sudah saatnya kita
meninggalkan sistem republik kufur dan kita ganti dengan sistem yang bersumber
dari al-haq, Khilafah Islamiyah ‘ala Manhaj Nubuwwah, yang akan menerapkan
hukum-hukum Allah secara totalitas dan menyejahterakan seluruh umat.
Remaja saat ini sedang sakit. Mereka
terpuruk. Banyak remaja yang terkurung dalam paham-paham yang tidak sesuai
dengan Islam, salah satunya adalah paham sistem republik
Kerusakan-kerusakan yang ditimbulkan oleh
sistem republik terhadap remaja disebabkan karena sistem republik merupakan
sistem yang beraqidah sekuler. Di mana aqidah sekuler ini memisahkan adanya
peran agama dalam kehidupan. Sehingga dalam kehidupan tidak diatur oleh agama,
dengan kata lain aturan kehidupan manusia dalam sistem republik tidak diatur
berdasarkan aturan Islam.
Inilah kenapa sistem republik menjadi
penyebab rusaknya remaja. Aturan hidup manusia tidak diatur oleh Islam.
sebagai
seorang manusia yang diciptakan oleh Allah SWT, setiap muslim wajib menerapkan
dan menjalankan syariat Islam. Bukan sistem republik, ataupun sistem-sistem lainnya
yang bertentangan dengan Islam. Setiap aturan hidup di dunia ini harus diatur
oleh Islam dalam seluruh aspek, baik itu pada aspek pergaulan, politik,
ekonomi, dan lain sebagainya.