Page

Kepemimpinan kader awal partai Islam


 

8.    Qiyadah al Hizb (kepemimpinan partai Islam) (halaqoh ula'/ kader awal partai) bagaikan mesin pabrik dari satu sisi, tetapi berbeda dari sisi lain. Perumpa­mannya sebagai berikut:

Mesin yang digerakkan gas umpamanya, mempunyai energi panas yang dihasilkan percikan busi, api dan bensin dalam tempat pembakaran. Energi panas ini menghasilkan tekanan gas. Tekanan ini mendorong piston yang menggerakkan mesin, dan menggerakkan seluruh peralatan mesin. Atas dasar ini keberadaan busi, bensin dan putaran mesin merupakan asal usul pergerakan motor. Sebab, adanya tiga hal itu untuk menghasilkan energi panas yang akan mengha­silkan tekanan dan menggerakkan motor. Apabila putaran mesin berhenti maka berhenti pulalah gerakan alat-alat yang lain. Tekanan menggerakkan bagian lain dari mesin. Dengan demikian adanya busi, bensin dan gerakan motor menghasilkan perputaran mesin dan pergerakan. Seperti itulah qiyadatul hizb (halaqoh ula') (kepemimpinan partai Islam) (kader awal partai). Fikroh (pemikiran)-nya bagaikan busi, perasaan para anggotanya yang penuh kesadaran bagaikan bensin, dan manusia yang perasaannya terpengaruh oleh fikroh (pemikiran) adalah gerakan motor. Atas dasar ini apabila fikroh (pemikiran) berhubungan dengan perasaan manusia akan mela­hirkan energi panas, yang menggerakkan qiyadah (para pemimpin) untuk bergerak. Gerakan qiyadah (para pemimpin) tersebut kemudian menggerakkan bagian lain dari hizb (partai), baik individu-individu maupun halaqoh-halaqoh, lajnah Mahalliyah dan lainnya. Semuanya terpengaruh oleh panasnya. Maka bergeraklah semuanya dan berputarlah semuanya seperti berputarnya mesin. Di sini mulailah perjalanan hizb (partai) sebagai sebuah gerakan berkembang dengan bentuknya sendiri. Atas dasar ini energi panas dari al qiyadah (kepemimpinan) harus disalurkan ke seluruh bagian hizb, sehingga seluruh bagian itu bergerak, sebagaimana gerakan mesin menggerakkan seluruh bagian motor. Inilah sisi kemiripan antara mesin motor dan qiyadah Hizb . Oleh sebab itu, para pemimpin partai tersebut haruslah memperhatikan aspek ini, dan agar mereka menyalurkan hubungan dan gerakan mereka dengan bagian lain Hizb, supaya panas qiyadah dapat mempengaruhi semua anggotanya. Jika ia telah berhubungan beberapa kali, dan melihat bahwa sebagian anggota dan lajnah tidak bergerak kecuali jika digerakkan maka janganlah ia putus asa. Dan ia harus tahu bahwa hal itu adalah sesuatu yang wajar, karena alat-alat tak akan berputar kecuali jika motor atau mesinnya berputar dan panas tersalur darinya.

Hanya saja al qiyadah (halaqotul ula al hizbiyah) (kepemimpinan kader awal partai Islam), per­gerakan harakah tidaklah otomatis akan menggerakkan hizb (partai) secara keseluruhan sebagaiman gerakan piston menggerakkan bagian lain dari mesin pabrik. Tetapi gerakannya hanya mirip gerakan mesin pabrik pada awal gerakannya saja, adapun setelah itu, gerakannya tidaklah demikian. Di sinilah beda antara "al qiyadah" (kepemimpinan kader awal partai Islam) dengan mesin pabrik. Mesin pabrik selalu secara otomatis menggerakkan bagian lain dari alat-alat pabrik itu, sedangkan al qiyadah (kepemimpinan kader awal partai Islam) adalah mesin sosial bukan mesin pabrik. Anggota-anggota, halaqoh-halaqoh, dan lajnah mahalliyah adalah manusia, bukan besi. Mereka manusia hidup dan terpengaruh oleh panasnya "al qiyadah", yaitu bahwa mereka terpengaruh oleh panasnya qiyadah (kepemimpinan kader awal partai Islam) atau dipengaruhi oleh panasnya mabda’ (ideologi) (Islam) yang telah menyatu dalam "al qiyadah" (halaqoh ula al hizb) (kepemimpinan kader awal partai Islam). Oleh sebab itu, setelah mereka memahami fikroh (pemikiran) dan berhubungan dengan panasnya qiyadah partai, mereka menjadi bagian dari motor partai. Pada saat itulah semata-mata gerakan al qiyadah (kepemimpinan kader awal partai Islam) saja, karena ada energi panas, mampu membangkitkan gerakan seluruh bagian partai secara alami. Sebab, ia adalah motor sosial, gerakannya menjadi pemikiran yang menyebar luas ke seluruh partai. Pada saat itu bukan hanya qiyadah (kepemimpinan kader awal partai Islam) yang menggerakkan motor, tetapi dengan perkembangan dan sempurnanya pemben­tukan hizb (partai), seluruh bagian dalam hizb (partai) menjadi penggerak motor. Atas dasar ini perjalanan hizb (partai) tak membutuhkan gerakan qiyadah (kepemimpinan kader awal partai Islam), juga tidak membutuhkan penyaluran panas darinya, tetapi mabda' pada anggota hizb (partai), halaqoh-hala­qoh, dan lajnah-lajnah mahaliyah berjalan secara otomatis tanpa membutuhkan dorongan qiyadah (kepemimpinan kader awal partai Islam). Sebab, panas seluruh bagian hizb (partai), bersumber dari mabda' (ideologi) (Islam) dan dari setiap pemi­kiran yang telah menyebar dikalangan al hizb (partai), dan berhu­bungan dengan seluruh bagian ini secara alami.
 Bacaan: Terjemahan AT TAKATTUL AL HIZBI