Page

Republik Negara Rusak

 

Republik Negara Rusak



Sistem republik menjadi pintu masuk negara-negara kafir untuk merampok dan merusak kekayaan alam. Kalau ini terjadi akan jadi penyesalan yang terlambat. Maka kita tidak perlu ragu untuk mencampakkan sistem republik.

Ideologi kapitalisme sekular menihilkan peran agama dalam konteks penyelenggaraan pemerintahan. Negara diarahkan oleh kepentingan modal (kaum kapitalis) atas nama sistem republik. Karena itu, pemimpin dalam sistem republik sejatinya menjalankan roda pemerintahan bukanlah berdasar keberpihakan pada rakyat, tetapi untuk kepentingan para elit dan kroni yang berkuasa, termasuk kepentingan pemilik modal.
Penyelenggaraan pemerintahan berbasis ideologi kapitalisme sekular melalui modus sistem republik juga menjadikan pemimpinnya abai terhadap nilai-nilai spiritual. Orientasi penyelenggaraan pemerintahan semata-mata bertumpu pada pragmatisme dan keuntungan materialistik. Akibatnya, lahirlah sosok pemimpin yang tidak mempedulikan agama sebagai tolok ukur tatkala menyelenggarakan roda pemerintahan.

sistem republik telah mengubah negara Indonesia yang makmur dan kaya akan sumber daya alamnya, menjadi negeri yang tidak pernah berhasil merdeka 100 persen dan mandiri.
janji manis sistem republik yang dapat membawa kebahagiaan, kenyataannya penuh kebusukan dan manipulasi.

Sistem republik dan sistem ekonomi liberal yang saat ini diterapkan, bukan malah menambah baik keadaan penduduk tetapi justru lambat laun akan menghancurkan penduduk. Lebih-lebih struktur pemerintahan yang dibangun saat ini berbasis korporasi antara penguasa dan pengusaha.

rezim penguasa yang merujuk pada sistem republik dan sistem ekonomi liberal sudah sejak lama melakukan penjarahan kekayaan alam Indonesia. Persekutuan penguasa dan pengusaha akhir-akhir ini semakin menggila. Sebuah kejahatan yang teramat besar, karena korbannya adalah penduduk Indonesia. Kejahatan itu bernama kejahatan korporasi,

Sistem republik selalu menyampaikan segalanya untuk rakyat. Padahal itu adalah ilusi. Faktanya, di mana-mana rakyat sulit mendapatkan pelayanan dari penguasa. Karena itu, sistem republik sebenarnya oleh korporasi, dari korporasi, dan untuk korporasi. Ujung-ujungnya negara korporasi,
Sistem republik, haram dijadikan sebagai pandangan hidup dan asas bagi konstitusi beserta seluruh undang-undang. Haram pula mengambil dan menyebarluaskan sistem republik.

sistem republik merupakan alat penjajahan asing. Hal ini dapat dilihat dari berbagai undang-undang yang sarat kepentingan asing seperti UU Penanaman Modal, UU Minerba, dan UU Ketenagalistrikan.

sistem republik merupakan sistem politik yang bertentangan dengan akidah dan syariah Islam. Lebih lanjut Sistem republik lah yang menyebabkan munculnya kebijakan yang merugikan rakyat dan hanya mengutamakan kepentingan para kapitalis asing untuk menjarah sumber daya alam Indonesia. Hal ini karena sejak awal sistem republik merupakan sistem politik yang hanya menguntungkan para pemilik modal saja.

sudah saatnya umat Islam untuk menanggalkan sistem republik dan sistem ekonomi liberal karena kedua hal tersebut telah nyata-nyata membuat negeri ini menjadi terpuruk dalam berbagai aspek kehidupan. 
Dan tidak ada alternatif solusinya kecuali hanya dengan kembali kepada syariah Islam secara kaffah di bawah naungan Khilafah Islamiyyah yang telah Allah SWT wajibkan kepada seluruh kaum muslim. 
Indonesia ini milik Allah, maka terapkan syariah Allah SWT di Indonesia dan inilah saatnya Khilafah menggantikan sistem republik dan sistem ekonomi liberal

dari anggota parlemen yang notabene adalah wakil rakyat yang dipilih oleh rakyat, justru banyak sekali lahir peraturan perundangan yang merugikan rakyat, misalnya UU Sumber Daya Air (SDA), UU Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN), UU BPJS, UU Penanaman Modal Asing (PMA) , UU Migas, UU Minerba, UU Ketenagalistrikan, UU Sisdiknas, dan lain-lain. Juga sangat banyak kebijakan pemerintah, yang mestinya melayani rakyat, justru menunjukkan keberpihakkan bukan kepada rakyat, tetapi keberpihakan penguasa kepada pemodal/kapitalis/pengusaha. Atas nama sistem republik, rakyat dipaksa untuk mengikuti semua peraturan perundangan dan kebijakan politik penguasa, meski semua itu justru merugikan rakyat, bangsa, dan negara.

sistem ekonomi kapitalisme liberal yang diadopsi bangsa ini, masih dipercaya akan memberikan kesempatan yang sangat luas bagi para pelaku ekonomi untuk melakukan investasi dan mengembangkan usahanya. Dengan cara itu diyakini ekonomi akan terus bertumbuh dan terjadi pemerataan pendapatan. Realitasnya justru melalui proses politik sistem republik, melahirkan peraturan yang menguntungkan para pemilik modal. Pihak Asing -yang notabene penghisap kekayaan negeri ini- lebih dihormati dari pada rakyatnya sendiri. Walhasil, alih-alih tercipta kesejahteraan bersama, yang ada justru makin meningkatnya kesenjangan kelompok kaya dan miskin. Pertumbuhan ekonomi dalam sistem kapitalisme liberal ternyata hanya dinikmati oleh segelintir orang.
Bila ini terus berlanjut, Indonesia yang kini adalah negara kaya sumber daya alam, pada saatnya nanti akan kehilangan berbagai sumber daya ekonomi dan terpuruk menjadi negara yang semakin jauh dari cita-cita terwujudnya baldah thayyibah wa rabbun ghafur. Akankah kita menunggu hal itu terjadi? Dan masihkah percaya pada sistem republik dan sistem ekonomi kapitalis seperti saat ini?

Fakta yang tak terbantahkan adalah ketika pergantian rezim, keadaan Indonesia tidaklah lebih baik. Bahkan pergantian rezim seringnya diiringi dengan kebijakan yang mencekik rakyat, misalnya kenaikan BBM.
Sistem republik telah melakukan tipu daya yang sangat kejam, dikatakan bahwa pemilu akan memberikan perubahan yang lebih baik. Rakyat dibohongi bahwa ketika mereka terlibat aktif dalam pemilu, mereka dikatakan berdaulat. Ketika rakyat memilih, dikatakan bahwa kebebasan memilih itulah yang menunjukkan rakyat berdaulat.

Indonesia saat ini dalam kondisi semakin terjajah dengan diterapkan sistem kapitalis sistem republik, oleh karena itu butuh adanya perubahan. Tidak hanya sekedar perubahan rezim tapi yang lebih mendasar lagi yaitu perubahan sistem.

di Indonesia terjadi paradoks. Kekayaan alam luar biasa melimpah tetapi rakyatnya hidup miskin dan terbelakang. Ini terjadi karena penerapan sistem republik. Sistem republik adalah sistem dzolim buatan manusia yang tidak akan membawa kesejahteraan untuk rakyat, bahkan sistem republik tidak akan membawa perubahan untuk Indonesia menjadi lebih baik,

sistem republik kapitalis telah terbukti nyata kerusakannya, maka sudah tidak sepatutnya bagi orang yang berpikir dan beriman terus menyokong tegaknya sistem ini di bumi Allah. Maka kembalikan aturan hidup kepada pemilik kehidupan, yaitu Allah SWT dengan menerapkan sistem Islam dalam Institusi Negara Khilafah Rosyidah,

sistem republik yang mencampakkan hukum-hukum Allah telah membawa kerusakan. Moral dan akhlak sangat rusak. Pornografi, zina, merebak di mana-mana. Bahkan, saat ini ditemukan ayah kandung memperkosa anaknya sendiri, Inilah saatnya, menerapkan kembali hukum-hukum Allah di muka bumi. Dengan begitu kerusakan akan selesai. InsyaAllah, dengan Khilafah,

sistem republik telah melecehkan hukum Allah. Kebijakan yang tidak sesuai syari’at bisa disahkan atas nama suara mayoritas. Indonesia Milik Allah, sangat bagus. Memang kita ini milik Allah, bumi milik Allah, sudah seharusnya kita menerapkan hukum Allah,

Sistem republik sistem kufur karena tidak bersumber dari Allah SWT. Selain itu, demorasi juga memang memiliki cacat bawaan sehingga kenyataannya tidak mampu menyejahterahkan rakyat. Dari tahun ke tahun, dari rezim ke rezim, pemimpin ke pemimpin pelaksanaan sistem republik di Indonesia tetap saja tidak bisa menyejahterahkan rakyat. Yang sejahtera justru hanya penguasa dan pengusaha.


Sistem Negara Menyimpang Republik

 

Sistem Negara Menyimpang Republik



Siapapun tak bisa memungkiri bahwa sistem republik itu berbiaya tinggi. Dibutuhkan uang hingga miliaran rupiah bagi seorang politisi untuk menjadi anggota DPR RI dan puluhan hingga ratusan juta untuk bisa menjadi anggota DPRD.

sistem republik yang ditegakkan di manapun akan selalu mensyaratkan sekularisme, pemisahan agama dari kehidupan, dan pemisahan agama dari pemerintahan. Kehadiran parpol Islam di gedung bundar tidak banyak memberikan pengaruh signifikan kepada umat karena mereka juga terbelenggu dengan syarat ini. Pertimbangan penyusunan dan pengesahan RUU bukanlah asas Islam, tetapi kepentingan. Mekanisme pengambilan-nya pun acap menggunakan pemungutan suara. Cara seperti ini jelas batil untuk menetapkan sesuatu itu haram atau halal.
Karena itu UU Pornografi yang telah disahkan DPR bak pisau majal, tak berdaya menghadapi gelombang pornografi dan pornoaksi yang bertebaran di masyarakat. Begitu pula ajaran-ajaran sesat tak bisa dicegah dengan undang-undang. Alasanya, karena sistem republik menetapkan kebebasan beragama, termasuk menafsirkan dan membuat agama baru. Selama konstitusional, negara wajib menjamin keberadaannya sekalipun amoral, sesat dan merusak.

Semestinya umat Islam sudah merasa cukup diperdaya oleh sistem republik dan para pendukungnya. Mendudukkan anggota legislatif Muslim ke gedung parlemen tak kunjung juga membuahkan perbaikan yang signifikan. Yang ada malah keterpurukan. Pasalnya, selama ini umat hanya memilih orang Islam, tetapi bukan memilih sistem Islam. Arang Islam yang terpilih malah membawa visi sekularisme-liberalisme.

sistem republik tidak pernah mensejahterakan rakyat. Seluruh kekayaan alam dijarah oleh asing, dan ini adalah hasil nyata sistem republik membangkrutkan,
tidak ada lagi pilihan bagi sistem republik kecuali dihapuskan dari muka bumi dan digantikan dengan menerapkan syariah dalam naungan khilafah,

Islam menjadikan Allah SWT sebagai satu-satunya Tuhan dan pembuat hukum, sementara sistem republik melalui lembaga legislatifnya telah menjadikan manusia sebagi pembuat hukum atau dengan kata lain memper-tuhan-kan manusia!
Jika sistem republik tidak bersumber dari Islam dan bertentangan dengan Islam maka itulah hukum jahiliyah.

Pengkultusan terhadap ide sistem republik oleh puluhan ribu demonstran di HongKong menunjukkan adanya fenomena GAGAL PAHAM terhadap substansi mendasar ide sistem republik itu sendiri yang mengagungkan kedaulatan akal manusia dalam membuat aturan hidup – lebih tinggi di atas risalah wahyu yang diturunkan sang Pencipta. Sistem republik yang berdampingan erat dengan ide sekulerisme ini – selama satu abad terakhir justru gagal dalam menjawab kebutuhan akan perubahan hakiki bagi dunia saat ini yang terus dilanda multi krisis. Suka atau tidak suka, sejak sistem republik dipropagandakan Barat ke seluruh dunia, realitasnya gagasan ini gagal dalam mengatasi krisis kemanusiaan dan peradaban yang melanda dunia. Ide kebebasan dalam sistem republik yang sangat individualistik telah membutakan banyak pihak melihat penderitaan kaum lemah yang berada di sekitar mereka. Jaminan keadilan dan kesejahteraan dari sistem republik hanyalah mitos belaka, nihil kita jumpai dalam praktek kehidupan bernegara. Hal ini karena perundang-undangan yang dihasilkan oleh sistem republik justru acapkali ditunggangi oleh kepentingan durjana para Kapitalis sehingga hanya menguntungkan elit dan memiskinkan rakyat banyak.

masihkah kita percaya pada sistem republik sebagai satu-satunya jalan mencapai keadilan? Tidak! Hanya sistem Illahi saja yang dapat mengantarkan kita pada keadilan hakiki yang mampu mengantarkan Indonesia dan seluruh dunia Muslim pada kemuliaan dan kemerdekaan hakiki. Dan ini hanya bisa dilakukan dengan ideologi dan sistem Islam, bukan dengan jalan sistem republik – sistem sekuler buatan manusia.

bahwa kemerdekaan hakiki, bisa dicapai dengan mencampakkan sistem republik dan ekonomi liberal lalu menggantinya dengan Khilafah. Al-Quran mesti jadi imam, bukan makmum bagi hawa nafsu manusia
Indonesia akan tetap terjajah bila masih membiarkan sistem republik dan ekonomi liberal tegak.

sistem republik dilahirkan dengan membawa penyakit genetik induknya, yaitu kapitalisme dan sekulerisme yang tertular liberalisme.
Tak hanya Itu beliau menjelaskan bahwa sumber kerusakan tatanan pemerintahan dan masyarakat saat ini juga disebabkan oleh sistem republik. “Sistem republik adalah biang kerusakan negeri ini… Tidak hanya hukum yang tidak berpihak pada rakyat, sistem republik juga membuat nilai agama terhina, Islam dilecehkan… disintegrasi negeri kita juga atas nama sistem republik… sumber daya alam negeri ini digarong oleh asing karena Undang-undang yang dihasilkan oleh Sistem republik

Para pemuda hari ini adalah pemimpin masa depan. Namun ironis generasi muda sekarang, justru jauh dari harapan. Generasi terbaik tidak bisa dilahirkan dari sistem bobrok, sistem republik liberal. Generasi terbaik hanya akan lahir dari sistem amanah, sistem dari al-Khaliq yaitu sistem Khilafah. Sistem pendidikan peradaban Islam mampu memberikan kontribusi besar, seperti al Khawarizmi sebagai tokoh penemu angka nol, Ibnu Sina, Ibnu al Haitsami, dan yang lainnya.

Sistem republik tidak memberikan apa-apa, kecuali segudang permasalahan. Harapan kepada sistem republik merupakan harapan semu yang tidak akan menghasilkan kebaikan sedikit pun. Harapan sepatutnya kita sandarkan kepada Allah SWT dengan menerapkan Syariat Islam secara menyeluruh. Ketaatan kepada Syariat Islam secara menyeluruh merupakan wujud keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Maka penerapan Syariat Islam secara menyeluruh merupakan syarat terlimpahkannya berkah Allah dari langit dan bumi.

biang dari segala persoalan yang terus melanda bangsa dan negara ini yakni sistem republik. Maka biarpun berkali-kali negeri ini melakukan pergantian rezim, keterpurukan ini akan tetap melanda selama sistem republik masih diterapkan meski dalam bentuk apapun.
Mahalnya biaya pesta sistem republik berimplikasi pada maraknya kepala daerah dan anggota DPR melakukan korupsi. Tercatat dalam laporan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sekitar 86 persen atau 300 lebih kepala daerah terjerat kasus korupsi. Itu yang sudah terungkap, padahal masih banyak pejabat yang belum terungkap melakukan kejahatan yang sama,

Dalam peradaban sistem republik sekarang telah nyata menyengsarakan rakyat. Tejadinya kesenjangan sosial antara si kaya dan si miskin, pergaulan sex bebas di kalangan pemuda, narkoba, korupsi, sumber daya alam dikuasai asing, banyaknya pengangguran,

sistem republik (sistem kufur) yang mana manusia sendiri yang membuat hukum mengabaikan Allah sebagai pencipta manusia yang mengatur kehidupan di alam semesta ini. Karena sistem republik sudah sangat jelas membuat kerusakan di muka bumi.

sistem republik bukan dari Islam dan bertentangan dengan aqidah Islam. Kemudian dalam sistem republik manusia membuat hukum sendiri dan mencampakan hukum Alllah SWT.
Akibat dicampakkannya hukum Allah ini maka tidak aneh riba menjadi halal,

telah berganti-ganti rezim namun tidak membuat negeri ini lebih baik, masyarakat jauh dari yang dikatakan sejahtera, kekayaan alam dijual kepada asing, korupsi di mana-mana dan sebagainya. Ini akibat menerapkan sistem republik.
Begitu juga dengan rezim yang baru sekarang ini tidak akan membawa perubahan yang berarti, selagi masih menggunakan sistem republik,

ada hukum yang lebih baik sebagai penganti sistem republik tidak lain adalah hukum Islam. Islam adalah sistem yang sempurna dan hukum yang diturunkan oleh Allah SWT. Bahkan Islam telah terbukti menguasai dunia dengan Khilafahnya.
rakyat telah merasakan dan menyadari kerusakan serta kebobrokan sistem republik dan kapitalisme liberal.


Sistem Negara Rusak Republik

 

Sistem Negara Rusak Republik



Sistem republik adalah sebuah penipuan, dengan memberikan ilusi pengambilan keputusan secara lokal, padahal sesungguhnya,pihak penguasa dan pihak oposisi hanyalah menjadi stempel untuk rencana-rencana kolonialis. Mereka mampu bertindak sebagai stempel, karena dalam undang-undang Sistem republik dibuat sesuai dengan keinginan dan kemauan manusia, dengan mengabaikan perintah-perintah Islam secara mencolok.
Jalan ke depan adalah penghapusan sistem republik dan pembentukan Khilafah. Hanya dengan begitu urusan umat Islam akan aman karena setiap hukum akan dilaksanakan sesuai dengan Al-Quran dan Sunnah.

Melalui jalan sistem republik inilah, asing mendapatkan jaminan operasi di Indonesia karena sepak terjang mereka mengeruk kekayaan alam Indonesia mendapatkan legalitas melalui perundang-undangan. Makanya asing sangat berkepentingan dalam proses demokratisasi di Indonesia. Mereka ‘membantu’ merancangkan draft-draft perundang-undangan kepada pemerintah dan wakil rakyat seraya mengucurkan dana—yang bagi kalangan Indonesia dianggap besar. Hasilnya, produk sistem republik itu menjadi landasan hukum bagi usaha mereka merampok Indonesia.

ada pertentangan mendasar antara sistem republik dan akidah Islam. Terutama dari segi konsep kedaulatan (as siyadah, sovereignty). Dalam sistem republik, kedaulatan ada di tangan rakyat, yaitu manusia mempunyai hak tasyrii’ (menetapkan hukum). Sedangkan dalam akidah Islam, kedaulatan ada di tangan syariah. Yang mempunyai hak tasyrii’, hanyalah Allah SWT, bukan manusia. Firman Allah SWT (artinya), ”Menetapkan hukum hanyalah hak Allah,” (QS Al An’aam [6] : 57).

Ketika sistem republik mengklaim Vox populi, vox Dei (Suara rakyat, suara tuhan), klaim itu nyata bohong. Demikian pula bahwa sistem republik katanya pemerintahan dari, oleh dan untuk rakyat, ternyata juga bohong. Yang berkuasa adalah para cukong. Ketika sistem republik mengklaim kedaulatan di tangan rakyat, nyatanya rakyat tidak berdaulat. Yang berdaulat ternyata pemilik modal dan asing.

Kebahagiaan akan dirasakan jika seorang muslim dalam melakukan segala hal didasarkan pada motif beribadah kepada Allah SWT. Agar dapat beribadah dengan sempurna, syari’at Islam harus diterapkan dalam kehidupan. Namun akibat sistem republik, syari’at Islam terhambat diterapkan di negeri ini bahkan membuat umat semakin jauh dengan aturan Allah SWT.

dalam sistem republik apalagi dengan adanya pemilihan kepala daerah langsung, siapa saja bisa jadi pemimpin, meskipun seorang kriminil ataupun orang bodoh sekalipun dia bisa menjadi pemimpin, asalkan sewaktu pemilihan, mendapatkan suara terbanyak dari rakyat,

Reaksi jahat mereka terhadap hudud adalah hasil dari ide kebebasan dan realitas sistem republik yang mengagungkan akal pikiran manusia dan mengingkari peran agama dalam mengatur kehidupan manusia,

Presiden Turki, yang oleh beberapa orang disebut sebagai Presiden yang berjuang untuk Islam, maka ia lagi dan lagi menegaskan dengan perkataan dan perbuatan, yang bertujuan untuk memperkuat sistem-sistem kufur, seperti sekulerisme, sistem republik dan hak asasi manusia yang dikeluarkan oleh Barat berdasarkan pemikiran sekulernya. Dan kali ini, ia ingin membuat Turki menjadi negara kuat yang memiliki kekuatan pelindung untuk terus berjuang di arena sistem kufur ini. Sebab, agama bagi Presiden Turki adalah urusan pribadi, seperti yang pernah ia katakan ketika ia menyeru rakyat Mesir setelah revolusi tahun 2011 untuk menerapkan sekulerisme, di mana ia mengatakan: “Individu rakyat tetap Muslim, meski negara sekuler”.
Erdogan, Turki dan partainya berjalan melalui pendekatan yang sama, dan bekerja untuk menguatkan sekulerisme dan sistem republik di Turki. Padahal semua tahu bahwa sekulerisme di Turki sebelum berkuasanya Erdogan dipandang sebagai pemikiran kufur, dan sekarang sekulerisme dipandang sejalan dengan Islam. Ini menunjukkan atas bahayanya tren yang dimotori oleh Erdogan dan partainya, serta partai-partai yang mengadopsinya, yang sejauh ini dianggap sebagai partai-partai Islam, dan berhasil menduduki kekuasaan di Mesir, Tunisia, Maroko, dan Irak.
Amerika memintanya untuk melatih dan melengkapi pasukan oposisi moderat yang mengadopsi sekulerisme dan sistem republik supaya melawan kelompok-kelompok Islam, yang dianggapnya sebagai kelompok teroris dan ekstrimis, guna mencegah berdirinya negara khilafah Islam yang berdasarkan metode kenabian, dan memperkuat negara sekuler di Suriah, setelah jatuhnya Bashar al-Assad, yang rezimnya disebut sebagai benteng sekulerisme.

Sistem politik sistem republik yang mahal dan bertumpu pada popularitas meniscayakan politik ‘saling sandera’ terjadi. Hal itu menjadi bagian yang tak terpisahkan dari sistem republik. Dalam sistem republik, siapa pun tak bisa menjadi penguasa dan pejabat kecuali jika mendapat dukungan politik dan modal. Karena itu dalam sistem republik peran cukong politik dan cukong modal sangat menentukan. Tentu tidak ada sesuatu yang gratis.
Cukong politik (parpol dan khususnya elite parpol) dan cukong modal (para kapitalis) pada akhirnya akan sangat berpengaruh terhadap penguasa dan kebijakannya. Jadilah penguasa dalam sistem republik tersandera oleh cukong politik dan cukong modal itu.
kepentingan rakyat makin terpinggirkan. Rakyat makin sengsara. Alhasil, doktrin sistem republik bahwa dengan pemilihan langsung oleh rakyat akan dihasilkan penguasa dan politisi yang mendengarkan aspirasi rakyat hanyalah ilusi.
Dengan sistem republik seperti itu, di belakang para politisi, penguasa dan pejabat, semuanya ada kepentingan politik dan ekonomi (modal) yang terus menyertai. Agar kepentingan semua pihak bisa diwujudkan, semua pihak harus terus berkompromi satu sama lain. Agar kompromi itu terus terjadi maka salah satu caranya adalah dengan saling menyandera satu sama lain. Dengan begitu masing-masing pihak akan terkontrol dan tidak saling berulah sehingga merugikan kepentingan mereka sendiri.
Politik ‘saling sandera’ ini akan terus ada. Pangkal semua ini adalah pemberlakuan sistem republik di negeri ini. Semua yang terjadi juga menjadi bukti bahwa sistem republik hanya menawarkan ilusi demi ilusi: ilusi kesejahteraan, ilusi keadilan, ilusi kedaulatan, ilusi rezim yang senantiasa mendengarkan aspirasi rakyat dan ilusi-ilusi lainnya. Semua itu pada akhirnya menjadi bukti kebobrokan sistem republik.

akibat dari bangsa Indonesia yang mengadopsi sistem republik–sekuleristik, adalah kerusakan merata di berbagai bidang. Hal itu dibuktikan dengan suburnya praktek korupsi, budaya hidup hedonisme, dekadensi moral meningkat, biaya pendidikan yang mahal, dan lain sebagainya.

Sistem republik buatan akal manusia, yang berakidah sekularisme, memisahkan kehidupan dari Agama. Sudah saatnya kita meninggalkan sistem republik kufur dan kita ganti dengan sistem yang bersumber dari al-haq, Khilafah Islamiyah ‘ala Manhaj Nubuwwah, yang akan menerapkan hukum-hukum Allah secara totalitas dan menyejahterakan seluruh umat.

Remaja saat ini sedang sakit. Mereka terpuruk. Banyak remaja yang terkurung dalam paham-paham yang tidak sesuai dengan Islam, salah satunya adalah paham sistem republik

Kerusakan-kerusakan yang ditimbulkan oleh sistem republik terhadap remaja disebabkan karena sistem republik merupakan sistem yang beraqidah sekuler. Di mana aqidah sekuler ini memisahkan adanya peran agama dalam kehidupan. Sehingga dalam kehidupan tidak diatur oleh agama, dengan kata lain aturan kehidupan manusia dalam sistem republik tidak diatur berdasarkan aturan Islam.
Inilah kenapa sistem republik menjadi penyebab rusaknya remaja. Aturan hidup manusia tidak diatur oleh Islam.

sebagai seorang manusia yang diciptakan oleh Allah SWT, setiap muslim wajib menerapkan dan menjalankan syariat Islam. Bukan sistem republik, ataupun sistem-sistem lainnya yang bertentangan dengan Islam. Setiap aturan hidup di dunia ini harus diatur oleh Islam dalam seluruh aspek, baik itu pada aspek pergaulan, politik, ekonomi, dan lain sebagainya.

unduh Buku-Buku Supremasi Ideologi Islam

Negara Republik Sistem Rusak




Negara Republik Sistem Rusak


Kejahatan para rezim sistem republik berulang-ulang tanpa letih mengokohkan keyakinan secara kuat ke dalam pikiran dan perasaan umat Islam bahwa sistem republik selalu menindas. Sistem republik sebagai sistem yang bukan hanya kufur tetapi juga bersifat merusak. Dikatakan kufur karena sistem republik dengan pilar utamanya kedaulatan rakyat (as-siyadah li asy-sya’bi) telah menjadikan sumber hukum adalah akal dan hawa nafsu manusia atas nama rakyat. Tentu hal ini sangat-sangat bertentangan dengan prinsip utama akidah Islam berupa kedaulatan di tangan Allah SWT (as siyadah li asy-syar’i).

Rejim sistem republik gagal menolong umat Islam. Kewajiban kita mulai sekarang adalah mengadopsi perjuangan serius menyeru setiap elemen dari umat ini untuk menegakkan Daulah al-Khilafah dalam perjuangan kita. Itu adalah kewajiban yang Nabi kita Muhammad SAW perjuangkan. Rasul kita yang mulia telah mencurahkan seluruh kehidupan beliau untuk menegakkan Daulah Islamiyah dan berjuang untuk memperluasnya.

“Salah satu hal yang menyita perhatian dalam acara Muktamar Khilafah adalah spanduk bertuliskan “Urang Ciamis 100% Ngarojong (mendukung) Khilafah.” Ciamis adalah daerah paling timur Jawa Barat dan yang paling berbatasan dengan Jawa Tengah. Saya sebagai orang Ciamis yang studi di UI tidak menyangka begitu banyak masyarakat Ciamis yang ikut serta dalam Muktamar Khilafah kali ini.”
“Maraknya peserta MK yang diselenggarakan Hizbut Tahrir menunjukkan bahwa umat Islam di Indonesia sudah sangat rindu dengan Khilafah sebagai institusi yang akan menerapkan syariah Islam secara kaffah. Umat Islam Indonesia turut memberikan semangat bagi pejuang Khilafah di penjuru dunia. Hal ini pasti membuat geram musuh-musuh Allah yang tidak akan senang melihat Islam dan kaum Muslim bangkit.”
“Mahasiswa UI pun turut mendukung MK. Dukungan tegaknya syariah dan Khilafah tergambar dalam spanduk, ”Forum Remaja Masjid Universitas Indonesia (FRM UI) Mendukung Syariah dan Khilafah.” Ke depan saya berharap dukungan syariah dan Khilafah harus menggema di seantero UI. Insya Allah, di kampus-kampus yang lain juga memiliki harapan yang sama. Allahu Akbar!” (Irawan Setiawan, Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Indonesia)

Sistem republik meniscayakan biaya pemilu mahal (high cost) yang dibebankan calon kepala daerah, khususnya untuk sewa tandu partai. Politik transaksional yang ‘dilegalkan’ dalam sistem republik ini, karena dianggap sebagai konsekwensi dari biaya politik yang harus dibayar ketika ingin masuk dalam kancah pesta sistem republik.

Sistem republik sebagai bentuk pemerintahan yang di dalamnya banyak keputusan pemerintah atau di belakang kebijakan yang menimbulkan keputusan itu lahir dari suara terbanyak yakni dari mayoritas di pemerintahan atau di belakang kebijakan yang menimbulkan keputusan itu lahir dari suara terbanyak, yakni dari mayoritas di pemerintahan (consent of a majority of adult governed). Tataran Realitas, sistem republik dikendalikan oleh sinergi kepentingan para kapitalis dan penguasa yang memonopoli kebijakan, bukan untuk rakyat.
“Muktamar khilafah merupakan momentum perubahan dunia menuju khilafah. Perubahan hakiki adalah revolusi menuju Khilafah. Muktamar Khilafah di Indonesia sangat luar biasa. Bergetar rasanya ketika 100 ribu lebih takbir bergemuruh di Gelora Bung Karno. Duniapun ikut bergetar. Bagi saya, Khilafah sudah harga mati tidak bisa ditawar lagi. Hizbut Tahrir sebagai organisasi politik harus terus berjuang di tengah-tengah umat. Bahkan harus terlibat dalam semua aktivitas tegaknya Syariah dan Khilafah, termasuk dalam dunia usaha dan bisnis. Jika dunia usaha kuat, Syariah dan Khilafah akan semakin cepat tegak! Allahu Akbar….” (Dickdick Sodikin SE.MM, Managing Director Tridaya Consulting Group (TCG)

Sistem republik mudah meluncur ke arah tirani. Amerika serikat yang membangga-banggakan diri sebagai kiblat sistem republik dan HAM, selalu menjadikan 2 proaganda tadi sebagai alat penjajahan. Paul Findley senator AS lewat bukunya “Mereka Yang Berani Bicara dan Diplomasi Munafik Ala Yahudi”, membongkar dominasi loby Yahudi (AIPAC) dalam tubuh Kongres AS. Tidak seorang pun calon presiden AS yang bisa duduk di kursi kepresidenan tanpa direstui oleh lobi Yahudi tersebut, tegasnya
Fenomena mahar politik yang merupakan bagian dari politik uang (money politics) dalam sistem republik merupakan persoalan sistemik yang sulit diselesaikan. “Pasalnya, sistem republik yang berlaku di negeri ini berbasis sekuler dan berdasarkan suara terbanyak. Sehingga baik buruk akan mendapatkan legitimasi asal memperoleh dukungan paling banyak. jika seorang caleg yang bermodal gagasan saja tanpa di topang modal kuat akan keok. Ini bisa dipahami karena logika pesta sistem republik saat ini adalah logika suara dan kekuatan modal. Yang berkantong tebal sajalah yang akan menang.
Kontestan pilpres dan pilgub nyatanya tidak berdaulat, tetapi harus nurut pendapat partai. Jadilah, yang menentukan adalah elit partai. Pada akhirnya merekalah yang berdaulat, bukan anggota parlemen apalagi rakyat. Lebih dari itu, dalam sistem republik sarat modal. Para politisi dan parpol butuh dana besar untuk menjalankan proses politik. Dana itu sebagian kecil dari kantong sendiri dan sebagian besarnya dari para pemilik modal. Maka para pemilik modal itulah yang menjadi pihak paling berpengaruh dan paling berdaulat.

“AlhamdulilLah, Muktamar Khilafah sudah sukses dilaksana-kan, bi idznillah. Sekarang opini tentang Khilafah di masyarakat pun gaungnya sudah sangat terasa. Umat Islam sudah merindukan datangnya Khilafah. Ini karena sistem demokrasi dan kapitalisme faktanya telah gagal menyejahterakan umat.”
“HTI secara konsisten telah berupaya menyadarkan umat agar menerapkan Islam secara kaffah. Hal ini bisa terwujud secara sempurna dengan adanya institusi Khilafah. Insya Allah, hanya dengan menerapkan hukum Allah manusia dapat meraih kemuliaannya.” (Erik Sitepu, Kontraktor Alat Berat dan Pengusaha Perkebunan asal Riau)

Mungkinkah para penguasa republik itu totalitas melayani rakyat? Jika uang menjadi panglima. Sedangkan konsep atau ide akhirnya menjadi lips service pemanis kampanye semata. Sistem republik membonsai gagasan tapi menyuburkan politik uang. Inilah buruknya sistem republik. Jikalau ada gagasan/konsep maka itu semua adalah janji palsu. Buktinya, setelah pemilu, antara yang dilakukan dengan yang diucapkan saat kampanye seperti air dengan minyak. Tidak pernah sama. Dan itu terjadi berulang setiap pemilu

“Kita harus melakukan akselerasi untuk menegakkan khilafah” (Zakaria, dosen Universitas Hasanudin dan juga mahasiswa S3 IPB)

“Saya sangat terharu menyaksikan momen yang sangat berharga tersebut (Muktamar Khilafah), di mana umat berkumpul dalam jumlah besar menyuarakan syariah dan khilafah.” (Endah Prapti Lestari, Dosen Universitas Negeri Semarang)

“Saya kira acara (Konferensi Tokoh Umat) ini cukup bagus. Memang acara seperti ini sebaiknya diperbanyak. Karena ini merupakan upaya penyadaran umat sebenarnya. Sekarang ini adalah momennya dan kita umat Islam harus lebih pro aktif untuk tampil sekaligus berkontribusi dalam perjalanan bangsa kita.”
“Selama ini kita cenderung lebih banyak diam. Kita menyampaikan aspirasi dan ini adalah hak kita. Nah inilah penyadaran umat seperti ini belum banyak dilakukan.” (Siswanto, Dosen FISIP Unlam)

“Alhamdulillah acaranya (Konferensi Tokoh Umat) bagus. Materi yang disampaikan juga bagus. Barangkali perlu pemetaan ke depan agar materi yang disampaikan tidak terlalu padat. Supaya para peserta bisa memahami lebih jauh.”
“Harapan terhadap dakwah, sebaikanya kita sampaikan terus-menerus ke masyarakat dengan penyampaian yang sederhana walaupun materinya tetap seperti yang ada.”
“Untuk perjuangan khilafah itu sudah kewajiban umat Islam ya. Dan janji Allah suatu saat akan terwujud kembali.” (Alwi Sahlan, Tokoh Masyarakat Banjarmasin)


Negara Republik Sistem Menyimpang


 

 

Negara Republik Sistem Menyimpang


sistem republik merupakan sistem yang tidak sesuai dengan Islam, sehingga tidak mungkin Hizbut Tahrir sebagai gerakan Islam masuk dalam sistem yang bertentangan dengan Islam. Pertentangan sistem republik dengan Islam terletak pada keyakinan siapa yang berhak membuat atau melegalisasi hukum. Dalam sistem republik, salah satu tugas parlemen adalah legislasi hukum yang sebagian besar tidak berdasarkan syariah Islam. Dan dalam pandangan Hizbut Tahrir, melegislasi hukum tidak berdasarkan syariah Islam adalah keharaman.

berdasarkan pengalaman yang ada menunjukkan bahwa perjuangan Islam melalui sistem republik bukanlah jalan yang tepat. beberapa negeri-negeri Muslim yang pernah mengalami fakta tersebut. Misal di Palestina, gerakan Islam Hamas menang dalam pemilu tetapi kemudian diboikot. Di Aljazair ada partai FIS yang memenangkan pemilu juga kemudian dibatalkan hasil pemilunya. Di Turki ada partai Refah pimpinan Erbakan memenangkan pemilu tapi kemudian hasil pemilu dibatalkan dan partai Refah dibubarkan. Dan kejadian di Mesir ketika terpilih presiden Mursi yang kemudian dikudeta oleh militer yang dipimpin As Sisi. Ini menunjukkan fakta-fakta sejarah yang bisa kita ambil pelajaran bahwa jalan sistem republik bukan jalan yang tepat dan memang sifat dasar sistem republik itu tidak cocok dengan Islam,

“Acara (Rapat Dan Pawai Akbar) ini akan memberikan pengaruh yang mendalam bagi kaum Muslim di seluruh penjuru dunia. Acara ini menjadi testimoni atas hal itu. Ada fakta bahwa kaum Muslim di seluruh dunia akan melihat dan mendiskusikan; juga ada fakta bahwa banyak pemerintahan memperhatikan. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruhnya tidak bisa dipungkiri. Hal ini penting karena umat telah mendapat pukulan yang hebat lebih dari seabad, kehilangan kepercayaan diri, kadang meragukan diri sendiri. Karena itu pertemuan seperti ini akan menguatkan keyakinan diri itu.” [Wassim Doureihi, Juru Bicara Hizbut Tahrir Australia]

Rangkaian insiden penembakan di AS menunjukkan, kekerasaan bukan hanya monopoli  tentara negara Amerika  yang melakukan pembantaian terhadap rakyat sipil di Suriah, Irak, Afghanistan dan Pakistan. Kekerasan negara  yang secara brutal melakukan pembunuhan di luar negeri, sedikit banyak menjadi ‘teladan’ dan menginspirasi rakyat Amerika yang demikian gampang membunuh manusia. Inilah ciri masyarakat sakit kapitalisme. AS sebagai Negara adidaya yang paling heroik mengusung kapitalisme dengan berbagai sistem hidupnya seperti sistem republik, liberalisme, pluralisme, ibarat kapal busuk yang akan tenggelam. Pertanyaannya negeri ini melaju mengekor pada sistem republik AS ataukah kembali ke jalan Islam?

Upaya pelarangan aktivitas Hizbut Tahrir (HT) di berbagai negara Barat sesungguhnya merupakan bukti yang telak kekalahan sistem republik. Sistem republik yang diklaim memberikan kebebasan kepada siapa saja untuk berpendapat, mengkritik, ternyata tak mampu menghadapi pemikiran-pemikiran Islam dan politik yang diemban HT. Pasalnya, HT, dengan pemikiran Islam yang ia emban, sukses membongkar kepalsuan sistem republik, standar ganda, kerusakan, dan bahayanya bagi umat manusia.
HT, selama ini, memang dikenal konsisten mengkritik ideologi Kapitalisme Barat berikut kebijakan-kebijakan negara-negara imperialis; mengkritik keburukan sistem republik dan pertentangannya dengan Islam; menguliti kerusakan pemikiran sekular dan liberalisme. HT paling getol membongkar kejahatan negara-negara Barat terhadap Dunia Islam; membongkar kepalsuan Amerika dan sekutu Baratnya yang—kerap mengatasnamakan sistem republik dan HAM—menjajah negeri-negeri Islam.
Dengan dakwah politik yang gencar dilakukan HT, negara-negara Barat seperti Amerika Serikat, Inggris dan beberapa negara Eropa menjadi gerah dan khawatir. Mereka takut negeri-negeri Islam akan mencampakkan sistem republik dan liberalisme yang mereka anut selama ini. Negara-negara imperialis tentu sadar benar, ketika umat Islam di seluruh dunia mencampakkan sistem Kapitalisme yang dipaksakan atas mereka, tamatlah penjajahan negara-negara Barat atas dunia Islam. Ini merupakan kerugian yang sangat besar bagi Barat yang hidup dari penjajahan mereka atas dunia Islam.

“AlhamdulilLah, senang sekali melihatnya. Saya sedang dari Sydney ke Indonesia. Sekarang berbeda di sini. Kaum Muslim dan para aktivis HTI memberikan inspirasi: melakukan pawai yang menyerukan Khilafah yang jumlah pesertanya banyak, menyerukan agama Allah. Semua itu sangat memberikan motivasi dan inspirasi bagi kami yang datang dari Australia. Secara keseluruhan, brothers dari Indonesia benar-benar luar biasa!” [Yusuf, dari Sydney, Australia]

Jalan buntu terakhir yang mereka tempuh adalah menggunakan alat politik secara represif dengan melarang HT. Ini jelas menunjukkan kekalahan sistem republik. Kalaulah mereka yakin akan ide yang mereka klaim unggul, mengapa mereka takut membiarkan pemikiran HT yang mengemban Islam berkembang? Padahal mereka mengklaim sebagai negara demokratis yang mengagung-agungkan kebebasan berpendapat.

Realitasnya adalah sistem republik liberal Indonesia tidak pernah mampu untuk memecahkan masalah masyarakat. Lebih dari 71 tahun penerapan sistem republik tidak dapat menghapus penindasan dari bagian masyarakat. Sebaliknya, dalam perspektif perlindungan anak situasi makin rentan malah kian buruk.

“AlhamdulilLahi Rabbil ‘alamin, Ash-Shalatu ‘alal mursalin. Kami melihat acara di Kota Jakarta, Ibukota Indonesia. Begitu banyak kaum Muslim yang berkumpul menyerukan Khilafah. Hal ini menjadi inspirasi bagi kami yang tinggal di negara Barat, khususnya Australia, untuk melihat seruan ini di negeri Muslim, seruan penyatuan dan Khilafah pada hari ini. Kami melihat ini adalah seruan yang agung. Kami mendukung seruan ini dan meminta brothers di sini untuk melanjutkan usaha ini dan melanjutkan dakwah, Insya Allah.” [Ali, dari Melbourne, Australia]

“AlhamdulilLah, acara (Rapat Dan Pawai Akbar) ini sangat luar biasa untuk menyiarkan syiar Islam, terutama untuk menegakkan Khilafah. Pada saat ini umat Islam di seluruh dunia sudah menyadari bahwa bersatunya umat di seluruh dunia ini dengan tegaknya Khilafah. Acara ini menunjukkan bahwa keinginan umat itu semakin membesar. Karena itu keinginan penegakkan Khilafah ini tidak bisa terbendung lagi.” [Ardi Muluk, Mahasiswa S3 di UK]

“RPA (Rapat Dan Pawai Akbar) ini penting. Ini suatu momen penting untuk menyadarkan dan membuka mata masyarakat kita yang memang benar-benar saat ini sudah terancam neoliberalisme dan kapitalisme. Jadi saya sangat appreciate. Saya sangat setuju sekali. Memang negara kita saat ini benar-benar dirampok, diambil sumberdayanya. Ini adalah masalah. Jadi memang kapitalisme dan neoliberalisme ini harus dilawan. Pada akhirnya ini adalah suatu perang pemikiran.” [Ferryal Basbeth, Dosen Forensik Universitas Yarsi]

“Acara RPA (Rapat Dan Pawai Akbar) sungguh menarik. Saya sangat terharu dengan semangat HTI untuk membumikan syariah Islam. Perjuangan untuk berdirinya sebuah Khilafah patut didukung oleh semua umat Islam. Sebab, tak ada sistem yang sempurna kecuali syariah. Saya selalu mendukung setiap usaha yang memiliki nilai kemaslahatan bagi umat dan bangsa. Apalagi yang menghapus neoliberalis dan kapitalisme.
Selamat berjuang. Kami sebagai bagian dari umat Islam siap mendukung. Amin. AllahuAkbar!” [Olivia Maunti, Konsultan Politik]

“AlhamdulilLlah, luar biasa! RPA (Rapat Dan Pawai Akbar) ini menjadi penyemangat bagi kaum Muslim agar sama-sama memperjuangkan syariah Islam. Saya sangat setuju. Tidak ada lagi solusi bagi umat Islam dan seluruh umat manusia selain Khilafah. Dengan Khilafahlah manusia akan hidup sejahtera. Tentu, saya akan siap berjuang bersama Muslimah HTI karena Hizbut Tahrir adalah wadah yang mempersatukan kaum Muslim sedunia yang ditakuti Amerika.” [Ummu Haura, Ibu Rumah Tangga Warga Bogor]
“Kepada seluruh perempuan Indonesia, mari kita menyadari bahwa kondisi Indonesia sangat buruk, tidak boleh dipertahankan, harus berubah. Perubahan yang diperintahkan yaitu perubahan menuju tegaknya Khilafah. Karena itu marilah bersama Hizbut Tahrir berjuang melakukan perubahan untuk tegaknya Khilafah Islam.” [Iffah Ainur Rochmah, Jubir Muslimah HTI]

“Ada poin penting dari penyelenggaraan RPA (Rapat Dan Pawai Akbar) ini. Pertama: bangsa Indonesia saat ini sedang menghadapi masalah besar. Indonesia terancam neoliberalisme dan neoimperialisme yang menyengsarakan rakyat. Rakyat dibuat sangat menderita. Kedua: Dengan kondisi seperti ini, rakyat harus diselamatkan. Bagaimana caranya? Yaitu dengan menegakkan Khilafah.
Setelah RPA ini, diharapkan umat semakin memahami Khilafah dan memberikan dukungan dalam perjuangan penegakan Khilafah. Dengan dukungan umat, insya Allah Khilafah segera terwujud.” [Ratu Erma Rahmayanti, Ketua Muslimah HTI]