Page

Sistem Negara Menyimpang Republik

 

Sistem Negara Menyimpang Republik



Siapapun tak bisa memungkiri bahwa sistem republik itu berbiaya tinggi. Dibutuhkan uang hingga miliaran rupiah bagi seorang politisi untuk menjadi anggota DPR RI dan puluhan hingga ratusan juta untuk bisa menjadi anggota DPRD.

sistem republik yang ditegakkan di manapun akan selalu mensyaratkan sekularisme, pemisahan agama dari kehidupan, dan pemisahan agama dari pemerintahan. Kehadiran parpol Islam di gedung bundar tidak banyak memberikan pengaruh signifikan kepada umat karena mereka juga terbelenggu dengan syarat ini. Pertimbangan penyusunan dan pengesahan RUU bukanlah asas Islam, tetapi kepentingan. Mekanisme pengambilan-nya pun acap menggunakan pemungutan suara. Cara seperti ini jelas batil untuk menetapkan sesuatu itu haram atau halal.
Karena itu UU Pornografi yang telah disahkan DPR bak pisau majal, tak berdaya menghadapi gelombang pornografi dan pornoaksi yang bertebaran di masyarakat. Begitu pula ajaran-ajaran sesat tak bisa dicegah dengan undang-undang. Alasanya, karena sistem republik menetapkan kebebasan beragama, termasuk menafsirkan dan membuat agama baru. Selama konstitusional, negara wajib menjamin keberadaannya sekalipun amoral, sesat dan merusak.

Semestinya umat Islam sudah merasa cukup diperdaya oleh sistem republik dan para pendukungnya. Mendudukkan anggota legislatif Muslim ke gedung parlemen tak kunjung juga membuahkan perbaikan yang signifikan. Yang ada malah keterpurukan. Pasalnya, selama ini umat hanya memilih orang Islam, tetapi bukan memilih sistem Islam. Arang Islam yang terpilih malah membawa visi sekularisme-liberalisme.

sistem republik tidak pernah mensejahterakan rakyat. Seluruh kekayaan alam dijarah oleh asing, dan ini adalah hasil nyata sistem republik membangkrutkan,
tidak ada lagi pilihan bagi sistem republik kecuali dihapuskan dari muka bumi dan digantikan dengan menerapkan syariah dalam naungan khilafah,

Islam menjadikan Allah SWT sebagai satu-satunya Tuhan dan pembuat hukum, sementara sistem republik melalui lembaga legislatifnya telah menjadikan manusia sebagi pembuat hukum atau dengan kata lain memper-tuhan-kan manusia!
Jika sistem republik tidak bersumber dari Islam dan bertentangan dengan Islam maka itulah hukum jahiliyah.

Pengkultusan terhadap ide sistem republik oleh puluhan ribu demonstran di HongKong menunjukkan adanya fenomena GAGAL PAHAM terhadap substansi mendasar ide sistem republik itu sendiri yang mengagungkan kedaulatan akal manusia dalam membuat aturan hidup – lebih tinggi di atas risalah wahyu yang diturunkan sang Pencipta. Sistem republik yang berdampingan erat dengan ide sekulerisme ini – selama satu abad terakhir justru gagal dalam menjawab kebutuhan akan perubahan hakiki bagi dunia saat ini yang terus dilanda multi krisis. Suka atau tidak suka, sejak sistem republik dipropagandakan Barat ke seluruh dunia, realitasnya gagasan ini gagal dalam mengatasi krisis kemanusiaan dan peradaban yang melanda dunia. Ide kebebasan dalam sistem republik yang sangat individualistik telah membutakan banyak pihak melihat penderitaan kaum lemah yang berada di sekitar mereka. Jaminan keadilan dan kesejahteraan dari sistem republik hanyalah mitos belaka, nihil kita jumpai dalam praktek kehidupan bernegara. Hal ini karena perundang-undangan yang dihasilkan oleh sistem republik justru acapkali ditunggangi oleh kepentingan durjana para Kapitalis sehingga hanya menguntungkan elit dan memiskinkan rakyat banyak.

masihkah kita percaya pada sistem republik sebagai satu-satunya jalan mencapai keadilan? Tidak! Hanya sistem Illahi saja yang dapat mengantarkan kita pada keadilan hakiki yang mampu mengantarkan Indonesia dan seluruh dunia Muslim pada kemuliaan dan kemerdekaan hakiki. Dan ini hanya bisa dilakukan dengan ideologi dan sistem Islam, bukan dengan jalan sistem republik – sistem sekuler buatan manusia.

bahwa kemerdekaan hakiki, bisa dicapai dengan mencampakkan sistem republik dan ekonomi liberal lalu menggantinya dengan Khilafah. Al-Quran mesti jadi imam, bukan makmum bagi hawa nafsu manusia
Indonesia akan tetap terjajah bila masih membiarkan sistem republik dan ekonomi liberal tegak.

sistem republik dilahirkan dengan membawa penyakit genetik induknya, yaitu kapitalisme dan sekulerisme yang tertular liberalisme.
Tak hanya Itu beliau menjelaskan bahwa sumber kerusakan tatanan pemerintahan dan masyarakat saat ini juga disebabkan oleh sistem republik. “Sistem republik adalah biang kerusakan negeri ini… Tidak hanya hukum yang tidak berpihak pada rakyat, sistem republik juga membuat nilai agama terhina, Islam dilecehkan… disintegrasi negeri kita juga atas nama sistem republik… sumber daya alam negeri ini digarong oleh asing karena Undang-undang yang dihasilkan oleh Sistem republik

Para pemuda hari ini adalah pemimpin masa depan. Namun ironis generasi muda sekarang, justru jauh dari harapan. Generasi terbaik tidak bisa dilahirkan dari sistem bobrok, sistem republik liberal. Generasi terbaik hanya akan lahir dari sistem amanah, sistem dari al-Khaliq yaitu sistem Khilafah. Sistem pendidikan peradaban Islam mampu memberikan kontribusi besar, seperti al Khawarizmi sebagai tokoh penemu angka nol, Ibnu Sina, Ibnu al Haitsami, dan yang lainnya.

Sistem republik tidak memberikan apa-apa, kecuali segudang permasalahan. Harapan kepada sistem republik merupakan harapan semu yang tidak akan menghasilkan kebaikan sedikit pun. Harapan sepatutnya kita sandarkan kepada Allah SWT dengan menerapkan Syariat Islam secara menyeluruh. Ketaatan kepada Syariat Islam secara menyeluruh merupakan wujud keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Maka penerapan Syariat Islam secara menyeluruh merupakan syarat terlimpahkannya berkah Allah dari langit dan bumi.

biang dari segala persoalan yang terus melanda bangsa dan negara ini yakni sistem republik. Maka biarpun berkali-kali negeri ini melakukan pergantian rezim, keterpurukan ini akan tetap melanda selama sistem republik masih diterapkan meski dalam bentuk apapun.
Mahalnya biaya pesta sistem republik berimplikasi pada maraknya kepala daerah dan anggota DPR melakukan korupsi. Tercatat dalam laporan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sekitar 86 persen atau 300 lebih kepala daerah terjerat kasus korupsi. Itu yang sudah terungkap, padahal masih banyak pejabat yang belum terungkap melakukan kejahatan yang sama,

Dalam peradaban sistem republik sekarang telah nyata menyengsarakan rakyat. Tejadinya kesenjangan sosial antara si kaya dan si miskin, pergaulan sex bebas di kalangan pemuda, narkoba, korupsi, sumber daya alam dikuasai asing, banyaknya pengangguran,

sistem republik (sistem kufur) yang mana manusia sendiri yang membuat hukum mengabaikan Allah sebagai pencipta manusia yang mengatur kehidupan di alam semesta ini. Karena sistem republik sudah sangat jelas membuat kerusakan di muka bumi.

sistem republik bukan dari Islam dan bertentangan dengan aqidah Islam. Kemudian dalam sistem republik manusia membuat hukum sendiri dan mencampakan hukum Alllah SWT.
Akibat dicampakkannya hukum Allah ini maka tidak aneh riba menjadi halal,

telah berganti-ganti rezim namun tidak membuat negeri ini lebih baik, masyarakat jauh dari yang dikatakan sejahtera, kekayaan alam dijual kepada asing, korupsi di mana-mana dan sebagainya. Ini akibat menerapkan sistem republik.
Begitu juga dengan rezim yang baru sekarang ini tidak akan membawa perubahan yang berarti, selagi masih menggunakan sistem republik,

ada hukum yang lebih baik sebagai penganti sistem republik tidak lain adalah hukum Islam. Islam adalah sistem yang sempurna dan hukum yang diturunkan oleh Allah SWT. Bahkan Islam telah terbukti menguasai dunia dengan Khilafahnya.
rakyat telah merasakan dan menyadari kerusakan serta kebobrokan sistem republik dan kapitalisme liberal.