Page

Keteguhan pada ideologi Islam

 

Keteguhan mereka (partai Islam ideologis) pada ideologi (Islam) akan mengembali­kan kepercayaan umat. Mereka harus berhati-hati agar tidak menyalahi ideologi (Islam) dan tidak menyimpang dari prinsip-prinsip (mutiara) ideologi (Islam) walau sehelai rambut. Karena ideologi (Islam) adalah kehidupan (nyawa) partai, ideologi (Islam)lah yang menjamin kelestarian partai. Untuk menjaga diri dari situasi genting ini dan untuk menghindarikan bahaya ini hendaklah partai (dakwah ideologi Islam) bersungguh-sungguh "memberi minum" umat dengan ideologi (Islam)nya, menjaga kejelasan fikrah (pemikiran) dan pemahamannya, dan berusaha untuk menjaga kelestarian fikrah (pemikiran) dan pemahamannya yang telah tertancap di dalam umat. Hal ini dimungkinkan dengan mela­kukan pembinaan secara cepat, memperhatikan tatsqif jamaiy lebih besar, lebih bersungguh-sungguh dalam mengungkapkan rencana kafir penjajah secara mendalam, selalu memperhatikan umat dan kemaslahatannya, melebur umat dengan ideologi (Islam) dan partai (politik ideologi Islam) secara sempurna, dan selalu meneliti pemikiran partai dan pemahamannya agar tetap bersih. Semuanya itu harus dilakukan dengan segenap kemampuan yang ada, berapapun kesungguhan dan usaha yang harus dilakukan. 

Adapun bahaya 'kelas' adalah suatu bahaya yang mungkin menimpa para aktivis partai, bukan pada umat. Itu adalah karena ketika partai (dakwah ideologi Islam) menjadi wakil umat atau mayoritas umat, ia mempunyai tempat terhormat, posisi terpandang di kalangan umat dan pengagungan yang sempurna dari umat, khususnya dari semua orang.

Hal ini kadangkala menghembuskaan tipuan dalam jiwa mereka maka aktivis partai merasa bahwa mereka lebih tinggi dari umat dan bahwa yang mereka pentingkan adalah kepemimpinan dan kepentingan umat adalah bahwa mereka dipim­pin (perlu dipimpin). Maka pada saat itu mereka meninggikan/ menyombongkan diri atas individu-individu umat atau sebagian dari mereka, tanpa melihat bahayanya. Apabila hal ini berulang-ulang maka umat merasa bahwa partai (dakwah ideologi Islam) adalah suatu kelas lain dan aktivis partai pun merasakan semua itu. Munculnya hal ini adalah awal kehancuran partai karena itu akan melemahkan semangat partai untuk mempercayai orang-orang kebanyakan dari umat dan melemahkan kepercayaan dari kelompok umat itu terhadap partai. Maka pada saat itu umat mulai berpaling dari partai.

Apabila umat telah berpaling dari partai, berarti partai telah hancur, dan ini membutuhkan usaha yang berlipat ganda untuk mengembalikan kepercayaan umat sampai kepercayaan itu kembali. Oleh karena itu hendaklah para aktivis partai bersikap seperti individu-individu umat kebanyakan, dan agar mereka tak merasa kecuali bahwa mereka adalah pelayan umat, dan bahwa tugas mereka adalah melayani umat. Sebab, hal itu akan memberi mereka kekuatan dan keuntungan besar lainnya, bukan hanya dengan terpeliharanya kepercayaan mayoritas umat pada mereka, tapi juga sangat bermanfaat bagi mereka pada marhalah (tahapan) ketiga, ketika menguasai pemerintahan (menerapkan sistem Khilafah), untuk menerapkan ideologi (Islam). Maka pada saat itu --sebagai penguasa (Khilafah)-- mereka menjadi pelayan umat, sehingga mudah bagi mereka menerapkan ideologi (Islam).

Bacaan: Terjemahan AT TAKATTUL AL HIZBI