Page

MENJADI FA'IL (PELAKU) PERADABAN




Oleh: Zakariya al-Bantany







Mengapa kita umat Islam, khususnya di negeri ini selalu tertindas dan terjajah. Serta menjadi bulan-bulanan kaum kuffar penjajah barat dan timur ?!


Dan kekayaan negerinya pun dijarah, serta dikuras sedemikian rupa oleh kaum kuffar penjajah barat (asing) dan timur (aseng) ?!


Bahkan, ajaran Islam agamanya pun selalu dinista oleh musuh-musuhnya tersebut. Namun, kita umat Islam tetap tak berdaya, dan tiada kuasa untuk membelanya ?! 


Padahal, bukankah saat ini kita umat Islam itu jumlahnya sangat banyak, dan tersebar luas di seluruh penjuru dunia. Bahkan, khususnya di negeri ini pun, umat Islam mayoritas jumlahnya ?!


Jawabannya: diantaranya karena, kondisi kita umat Islam saat ini, hanya menjadi maf'ulnya maf'ul (objeknya objek/penderita terus) dalam peradaban saat ini.


Disebabkan, kita umat Islam telah meninggalkan Islam kaffah (khususnya Ideologi Islam/Islam politik, beserta Syariah dan Khilafahnya).


Sejak puncaknya tanggal 03 Maret tahun 1924 masehi, hingga saat ini. Pasca diruntuhkannya Khilafah yang berpusat di Turki, oleh Inggris. Melalui agennya seorang zindiq keturunan yahudi, yang bernama Mustafa Kemal Attarturk laknatullahi 'alaihi.


Namun, justru kita umat Islam ini terus-menerus mengikuti langkah-langkah setan. Yaitu, mengambil, mengadopsi dan menerapkan sistem kufur demokrasi kapitalisme sekulerisme -maupun sosialisme komunisme- warisan kaum kuffar penjajah.


Sehingga, kondisi kita umat Islam saat ini bagaikan buih di atas lautan. Banyak tapi centang-perenang tak tentu arah, dan terombang-ambing di atas permukaan lautan. Hingga dihempas dan diterjang gelombang lautan samudera, hingga pecah berkeping-keping.


Sehingga pula, kondisi kita umat Islam pun kini laksana menu hidangan lezat di atas meja makan. Yang diperebutkan oleh musuh-musuhnya dengan leluasanya dan sangat rakusnya.


Karena itulah, sudah saatnyalah kita umat Islam harus kembali bangkit berubah menjadi fa'il (subjek/pelaku utama) dalam peradaban.


Tentu rahasia kebangkitannya hanya dengan Islam kaffah (Syariah dan Khilafah) saja, bukan dengan demokrasi kapitalisme sekulerisme atau pun sosialisme komunisme.



Allah SWT berfirman:



إِنَّ اللهَ لا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ 



“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (QS. Ar-Ra'du: 11).






Sayyidina Amirul Mukminin Umar bin Khaththab ra berkata:



 إنا قوم أعزنا الله بالإسلام ، فلن نبتغي العزة بغيره ( المستدرك على الصحيحين , كتاب الإيمان ص. ٢٠٨ )


 

"Sesungguhnya kami (kita) adalah kaum yang Allah muliakan dengan Islam, maka tidaklah kami (kita) mencari kemuliaan dengan yang selainnya." (Al-Mustadrak 'ala Ash-Shohihain, Kitābul Imān, no. 208).






Sungguh, kita umat Islam tanpa Islam kaffah (Syariah dan Khilafah). Kondisinya seperti anak ayam yang kehilangan induknya, dan bagaikan kebun tanpa pagar. 


Oleh karena itulah, Allah SWT berfirman:



يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ



"Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara kaffah (keseluruhan), dan janganlah kamu turut langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu." (QS. Al-Baqarah: 208)






Sayyidina wa habibina Rasulullah Saw pun bersabda:




فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِى وَسُنَّةِ *الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ الْمَهْدِيِّينَ* عَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ




“Berpegang teguhlah dengan sunnahku dan sunnah Khulafaur Rasyidin Al-Mahdiyyin (Khilafah yang mendapatkan petunjuk [dalam ilmu dan amal]). Pegang teguhlah sunnah tersebut dengan gigi geraham kalian.”


(HR. Abu Daud no. 4607, At-Tirmidzi no. 2676, Ibnu Majah no. 42. At-Tirmidzi mengatakan hadits ini hasan shahih. Syaikh Al-Albani mengatakan hadits ini shahih. Lihat: Shahih At-Targhib wa At-Tarhib no. 37).






Dengan solusi Islam kaffah: Syariah dan Khilafah tersebut, niscaya kita umat Islam akan kembali bangkit menjadi fa'il (pelaku utama) peradaban dan memimpin peradaban dunia.


Yaitu, kembali menjadi khairu ummah ukhrijat linnaas (umat yang terbaik yang dilahirkan untuk umat manusia). Sehingga terwujudlah kembali Islam rahmatan lil 'alamin, yang menebar rahmah dan berkah bagi dunia dan alam semesta. Bi idznillah wa insya Allah.



Allah SWT berfirman:




كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ ۗ وَلَوْ آمَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ ۚ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ




“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.” (QS. Ali Imran: 110).






Dan Allah SWT pun berfirman:




وَما أَرْسَلْناكَ إِلاَّ رَحْمَةً لِلْعالَمِينَ

“Kami tidak mengutus engkau, wahai Muhammad, melainkan sebagai rahmat bagi seluruh manusia.” (QS. Al-Anbiya: 107).


Allahu yahdikum wa lana, wallahu musta'an. Wallahu a'lam bish shawab. []