Page

Kembalikan Jati Diri Remaja Kepada Islam



Sobat, seperti yang sudah-sudah, perayaan tahun baru di negeri Muslim ini selalu saja diwarnai dengan, kalau nggak petaka, ya kemaksiatan. Salah satunya adalah di kawasan Puncak, Bogor, ribuan pengunjung yang meninggalkan tempat usai merayakan malam pergantian tahun baru 2016, bukan hanya meninggalkan tumpukan sampah berserakan di sepanjang jalur ini, tapi juga meninggalkan ceceran kondom dan celana dalam di sekitar areal perkebunan.

Tidak hanya di Bogor, fenomena serupa kita dapati juga di Batam. Dikutip dari okezone. com, masyarakat di Perumahan Bengkong Palapa, Batam, merayakan tahun baru dengan menyalakan puluhan petasan. Naasnya, beberapa pemuda terkena ledakan petasan ini, bahkan sampai menimbulkan korban jiwa dan luka-luka. Dua berita di atas hanyalah seperti puncak gunung es yang terlihat. Berita-berita lain yang lebih parah juga terjadi di berbagai belahan dunia ini, yang ironisnya terjadi di negeri-negeri Muslim.

Apa benar Islam mengajarkan tingkah Iaku yang demikian? Tentu tidak. Gaya hidup bebas ini berasal dari gaya hidup remaja dan pemuda di Barat yang kental akan liberalismenya. Serangan liberalisme ini kita kenal dengan istilah 3F: Food, Fun, and Fashion. Perhatiin aja deh sama sobat. Jaman sekarang, kalau mau disebut anak gaul, baik dari makanan, kesenangan, maupun gaya berpakaian, mestilah mengikuti Barat.

Belum lagi terkait perayaan-perayaan yang diadopsi dari kebudayaan Barat, seperti New Year Event, V-Day, April Mop, dan Halloween. Seolah-olah kudu hukumnya bagi remaja-remaja muslim di negeri ini untuk ikut serta meramaikan hari-hari macem begitu. Padahal, gaya hidup seperti inilah pangkal masalah yang menjadikan remaja yang bermoral rusak, bejad dan jauh dari Islam, masa depan Akhiratnya suram.

Pada dasarnya, masa muda adalah masa untuk menemukan jati diri. Wajar bagi seorang remaja untuk mencoba hal-hal baru. Namun, apabila naluri ini tidak diarahkan sesuai dengan Islam, maka para remaja akan salah dalam menentukan arah hidupnya, dan inilah yang menjadikan kondisi remaja Muslim seperti saat ini.

Sudah cukup banyak survei yang menyorot soal kerusakan remaja, dari soal besarnya jumlah pelaku seks bebas di kalangan remaja, jumlah pelaku aborsi, jumlah pengonsumsi narkotika dan miras, banyaknya kasus tawuran antar sekolah, dan lain-lain.

Sobat, yuk kita sama-sama renungkan kembali, sebenarnya untuk apa sih tujuan penciptaan kita di dunia? Allah SWT berfirman dalam surat adz-Dzariyat ayat 56, yang artinya “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku”.

Tapi jangan salah sob, yang namanya ibadah, bukan hanya ibadah mahdah, melainkan 'ibadah ghair mahdah. Artinya, dari seluruh aspek kehidupan kita harus mengikuti aturan Islam, itulah kesempurnaan ibadah itu sendiri. Dengan mewujudkan hal inilah, lahir generasi remaja Muslim yang cerdas, berakhlak mulia, dan menjadi harapan yang akan mengangkat kembali kejayaan Islam ini.

Di momentum tahun baru yuk kita bermuhasabah. Sudah berapa modal (usia) yang kita habiskan sampai saat ini? Apakah dengan bertambahnya usia, bertambah pulakah ketakwaan kita atau justru malah tambah kemaksiatan? Apakah kita hanya mementingkan dunia dan mengabaikan Akhirat, atau berusaha meraih keduanya dengan jalan yang diridhoi Allah?

Ingat sob, hanya akan ada tiga tipe dalam diri kita. Pertama, apabila justru kemaksiatan kita semakin bertambah di tahun ini, maka kita digolongkan menjadi orang yang celaka. Kedua, apabila tidak ada perubahan, kemaksiatan tetap kita kerjakan, amalan sholeh kita masih segitu-segitu aja, maka kita digolongkan menjadi orang yang rugi.

Dan ketiga, apabila di tahun ini kita berubah menjadi lebih baik, semakin gencar dalam mengajak orang-orang untuk mendakwahkan Islam, menjadi muslim pejuang yang menginginkan perubahan, maka insya Allah kita akan digolongkan menjadi orang yang beruntung.

Akan jadi yang manakah kita, semua itu murni merupakan area yang kita kuasai, pilihan kita. Life is choice, brother. Tapi ingat, setiap pilihan akan kita pertanggungjawabkan. Yuk satukan visi dan misi kita sebagai remaja pejuang syariah, dan bersama-sama kita meraih ketaqwaan hakiki kepada Allah Swt. Aamiin.

Bacaan: Tabloid Media Umat edisi 166
---