Page

Kembali Pada Fitrah Pengusaha Muslim


Muslimpreneur,

Di bulan yang agung, penuh dengan limpahan rahmat, ampunan dan dijauhkannya kita dari siksa neraka, kita penuh harap agar semua amal kita dalam bulan yang mulia ini diterima seluruhnya oleh Allah Dzat Pencipta dunia dan seisinya. Penuh hikmah, agar kita dilayakkan untuk menyandang gelar takwa dari Allah DzatYang Maha Rahman dan Rahim. Aamiin Allahumma aamiin.

Kita pun akan memasuki bulan pembuktian pasca Ramadhan. Yap, dimulai bulan Syawal ini sampai dengan 11 bulan berikutnya, kita dengan penuh iman dituntut untuk bisa membuktikan hasil pendidikan dan latihan super intensif yang digelar Allah SWT 1 bulan penuh. Pembuktian dengan hanya satu kata, takwa. Maka dimulailah hari-hari penuh aktivitas dengan dua kata yang selalu akan dan harus melekat pada diri kita, yaitu iman dan takwa.

Dua kata inilah juga sesungguhnya fitrah kita. Fitrah ini pernah terjaga sempurna selama 14 abad. Karena fitrah inilah berkah Allah SWT diturunkan dari langit dan dikeluarkan dari bumi. Berikut salah satunya seperti yang dituturkan Musa bin Ayya, "Pada zaman Khalifah Umar bin Abdul Aziz kambing kami digembala bersama-sama dengan serigala. Namun pada satu malam seekor serigala telah menerkam kambing kami. Tidak lain pasti lelaki shalih ini (Umar bin Abdul Aziz) telah wafat." Dan memang mereka mendapatkan beliau wafat pada malam tersebut. Beliau wafat tahun 101 H dalam usia 39 tahun, pemerintahannya penuh berkah meski hanya berlangsung 2 tahun.

Yap, berkah dari iman dan takwa dalam naungan khilafah telah membuat dua hewan berbeda tabiat ini 'bersaudara'. Berkah yang amat menakjubkan yang tak hanya dirasakan oleh umat manusia, tapi juga hewan, sesuatu yang berada di luar jangkauan akal kita. Masya Allah.

Berkah lain yang juga mencengangkan di zamannya bahkan hingga kini belum bisa ditandingi oleh peradaban manapun adalah tingkat kesejahteraan yang diberikan khilafah untuk seluruh warga negaranya baik yang Muslim maupun kafir dzimmi.

Salah satunya dicerminkan dari APBN yang digunakan untuk mengurusi rakyatnya. Di era Khalifah Harun Al Rasyid, misalnya, didapati surplus APBN sebesar 900 juta dinar emas atau senilai Rp1.912,5 trilyun. Nilai surplus ini masih lebih besar dari nilai APBN Indonesia di tahun 2013 Ialu sebesar Rp1.683 trilyun. Semakin mencengangkan karena pendapatan negara khilafah didapatkan dari sumber-sumber yang halal, sementara APBN negeri ini justru bertumpu pada duet maut utang luar negeri berbasis riba dan pajak!

Muslimpreneur,

Cukuplah dua contoh di atas (dari berjuta contoh teladan peradaban Islam) untuk menyadarkan dan menguatkan kita untuk kembali pada fitrah kita, yakni Muslim yang beriman dan bertakwa seutuhnya. Mari siapkan 11 bulan pasca Ramadhan dengan mindset fitrah yang utuh, Islam yang kaffah di mana bisnis kita menjadi bagiannya yang tak terpisahkan. Kita perjuangkan penegakan kembali Islam yang kaffah dengan segenap jiwa dan raga. Yakinlah, era peradaban Islam dalam naungan khilafah yang sesungguhnya akan segera datang.

”Hai orang-orang yang beriman, jika kalian menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolong kalian dan meneguhkan kedudukan kalian.” (TQS. Muhammad: 7).

Bacaan: Tabloid Media Umat edisi 155
---