Page

Aktivis Islam Dizalimi Rezim Pakistan Brutal


Ketakutan penguasa-penguasa yang menjadi boneka-boneka negara-negara imperialis terhadap kebangkitan Islam, telah membuat para penguasa itu bersikap brutal terhadap aktivis-aktivis Islam yang memperjuangkan tegaknya Islam. Hal ini hampir terjadi di semua belahan dunia. Termasuk di Pakistan.

Di Pakistan telah terjadi penindasan luar biasa dalam jangka panjang terhadap para penyeru khilafah dari Hizbut Tahrir Pakistan. Mereka mengalami penderitaan yang sangat keras akibat penyiksaan, termasuk tidak boleh tidur, pukulan tanpa belas kasihan, dipaksa memakan obat yang menyebabkan halusinasi, disetrum dengan listrik oleh aparat keamanan.

Sebagian dari para penyeru khilafah itu dijebloskan di penjara dan sebagian lainnya diculik sementara keberadaan mereka tidak diketahui hingga hari ini. Pihak otoritas Pakistan menolak berkali-kali memberikan pengobatan, izin kunjungan dan hak-hak paling sederhana dan mendasar mereka yang dibekap di penjara. Keluarga, teman dan para pendukung mereka yang dipenjara dan diculik itu juga diancam berkali-kali dan terus berulang oleh aparat dinas keamanan.

Rezim brutal Pakistan telah memperlakukan secara brutal aktivis Islam yang dikenal terpandang dan mulia di tengah-tengah masyarakat. Sebagian besar, mereka adalah para pemuda yang taat dan ayah yang dikenal lurus. Mereka berasal dari berbagai jenjang pendidikan. Penyiksaan ini dilakukan meskipun penguasa Pakistan paham bahwa Hizbut Tahrir merupakan partai politik yang hanya menempuh metode Rasulullah SAW yaitu metode tanpa aktivitas fisik (non-kekerasan) seperti yang telah dijelaskan kepada umat Islam oleh Nabi Saw.

Menyikapi kezaliman ini, Hizbut Tahrir Pakistan dalam pernyataan persnya pada 24 Jumaduts tsani 1437 H (2/4/2016), menyerukan kepada rezim Pakistan agar menghentikan penindasan terhadap aktivis-aktivis Hizbut Tahrir yang memperjuangkan Islam. Partai politik ini juga mengingatkan bahwa kebenaran akan berbicara sebagai pertolongan Allah kepada para pengemban dakwah khilafah yang mulia.

Partai global yang berjuang di negeri-negeri kaum Muslim termasuk Pakistan mempertanyakan bagaimana mungkin dakwah untuk menyerukan khiIafah dikatakan kejahatan yang berbahaya, dijatuhi sanksi yang keras, justru oleh negara (Pakistan) yang justru didirikan atas nama Islam.

”Dan bagaimana mungkin itu terjadi untuk dakwah kepada khilafah yang tidak bisa kecuali dianggap sebagai sesuatu yang tinggi dan agung? Bukankah Rasulullah SAW memberitahu kita akan kembalinya khilafah yang mengakhiri kezaliman sebagaimana sabdanya dalam hadist riwayat Ahmad: "Kemudian menjadi kekuasaan diktator dan akan tetap ada sesuai kehendak Allah kemudian Allah akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya, kemudian akan ada khilafah yang mengikuti manhaj kenabian, kemudian beliau diam,” tegas Hizbut Tahrir Pakistan dalam pernyataan persnya.

Hizbut Tahrir juga mengingatkan dan menyerukan kepada orang-orang berpengaruh dari kaum Muslim Pakistan, para penasihat konstitusional, aparat keamanan dan para pegiat HAM, untuk secara serius angkat suara untuk menyatakan yang benar adalah benar dan secara berani menentang dan mengakhiri kezaliman. Bukankah menegakkan keadilan adalah sebuah kewajiban? []af

Inilah Aktivis Pejuang Khilafah Korban Kebrutalan Rezim Pakistan

Nama  Umur  Latar Belakang  Status Keluarga  Lokasi Sekarang
  1. Aga Tahir 39 Insinyur tekstil berkeluarga dengan empat anak Penjara pusat Kot Lakpat, Lahore
  2. Arshad Jamal Profesional Teknologi Menikah dengan tiga anak Penjara pusat Kot Lakpat, Lahore
  3. Asad Jagranvi 45 Guru Menikah dengan tujuh anak Penjara pusat Kot Lakpat, Lahore
  4. dr Iftkhar Ahmed 40 Dokter Menikah dengan tiga anak Penjara pusat Kot Lakpat, Lahore
  5. Kamran Sheikh 39 Dosen Menikah dengan tiga anak Tidak diketahui
  6. Manzar Aziz 57 Pengusaha Menikah dengan empat anak Tidak diketahui
  7. Naveed Butt 47 Insinyur elektro Menikah dengan empat anak Tidak diketahui
  8. Saad Jagranvi 42 Pengusaha Menikah dengan sembilan anak Penjara pusat Kot Lakpat, Lahore
  9. Saleem Sethi 38 Master Jurnalisme Menikah belum punya anak Penjara pusat Kot Lakpat, Lahore
  10. Shahzad Ahmad Malik 29 Insinyur Elektro Menikah belum punya anak Penjara pusat Kot Lakpat, Lahore
  11. Shehryar Najam 33 MBA Hendak menikah Penjara pusat Kot Lakpat, Lahore
  12. Qamar Abbas 43 Dosen ekonomi Menikah dengan tiga anak Penjara pusat Kot Lakpat, Lahore
  13. Zeeshan Akhter 38 Insmyur tekstil Menikah dengan empat anak Penjara pusat Kot Lakpat, Lahore

Sumber: Tabloid Media Umat edisi 172
---