Page

Remaja Aktivis Dakwah



Sahabat, seiring pergantian tahun, berganti pula tren gaya hidup remaja Muslim. Remaja alay? Lewat! Remaja cabe dan terong? Busuk! Remaja sekuler? Ndeso! Lalu, apa dong gaya hidup terbaru remaja Muslim saat ini? Tidak lain dan tidak bukan, gaya hidup yang lagi in buat para remaja adalah remaja aktivis dakwah!

Ciyus?! Kok bisa? Kenapa nggak. Berdasarkan penerawangan, ada tiga faktor yang bikin remaja Muslim kepincut dengan aktivitas dakwah. Pertama, manusia memang diciptakan untuk cenderung mendekati kebenaran. Dan tak ada cahaya kebenaran yang lebih terang daripada cahaya dakwah Islam. Fitrahnya, saat dakwah datang kepada seorang remaja Muslim dan tak ada rasa sombong yang bersemayam di hatinya, so pasti doi nggak punya alasan untuk menolak dakwah itu.

Apalagi sebagai seorang remaja, lagi getol-getolnya mengekspresikan diri demi mencari jati diri. Sebentar ingin mencoba yang ini, sebentar lagi mencoba yang lain. Hasilnya, ekspresi remaja sering tersalurkan ke aktifitas yang justru minim manfaat malah cenderung maksiat. Nah, aktivitas dakwah inilah ibarat kepingan puzzle yang paling pas dan cocok untuk menemukan jati diri sejati remaja Muslim. Karena dakwah bukan hanya aktivitas biasa yang bisa dikerjakan di waktu senggang, melainkan gaya hidup yang meneladani Rasulullah SAW, idola remaja Muslim. Catet tuh!

Kedua, sudah fitrahnya kalo dakwah Islam itu bisa diterima siapa saja tanpa mengenal usia, keturunan, gender, maupun profesi. Dalam dakwah, dikenal ranah uslub (cara) dan thariqah (metode). Pada ranah uslub inilah, para pengemban dakwah bisa berkreasi agar pesan dakwah ini bisa sampai dengan baik pada obyek dakwahnya. Untuk para remaja misalnya, berbagai uslub seperti training, mabit, hiking, jalan-jalan santai, bahkan ngerujak bareng adalah sebagian dari kegiatan yang digelar oleh para aktivis dakwah remaja. Sehingga menarik perhatian dan penyadaran generasi remaja dengan Islam yang kaffah ini semakin meluas tanpa harus meninggalkan sisi hiburannya. Keren kan?

Dunia sosmed yang identik dengan remaja pun tak ketinggalan dijabanin oleh para remaja aktivis dakwah sebagai sarana untuk menyampaikan Islam. Mulai dari sosialisasi agenda, share ayat-ayat dan berita terbaru, hingga membangun opini umum bahwa Islam satu-satunya solusi seluruh problematika umat dan remaja!

Dan ketiga, sifat dari dakwah yang no compromize bikin beda di mata remaja. Generasi muda Islam diajak untuk memahami bahwa dakwah nggak bisa ngikutin situasi dan kondisi. Tapi mesti fokus dengan masalah inti seperti yang dicontohkan Nabi. Sehingga dakwah benar-benar mengena inti problematika umat Islam, disampaikan dengan cara yang tegas, tanpa kompromi, dan mencerahkan.

Dakwah Islam yang tegas demi meraih perubahan yang besar dan totalitas inilah yang pas dengan karakter remaja Muslim. Nggak asal bunyi dalam menyampaikan kebenaran, tapi menyeru umat Islam untuk mengganti sistem pemerintahan demokrasi kapitalisme ini menjadi syariah Islam secara kaffah dalam bingkai Daulah Khilafah. Institusi tertinggi yang akan membebaskan dan melindungi umat Islam di manapun mereka berada dan mewujudkan rahmat kepada warganya baik yang Muslim maupun non Muslim. Keren kan?

Nah, tiga faktor di atas menjadikan dakwah bagian dari gaya hidup remaja Islam. Cita-cita besar untuk mengembalikan kejayaan Islam dan kaum Muslimin ini nggak bisa direalisasikan kalau kita berjuang sendiri-sendiri. Di sinilah pentingnya kita menyatukan visi, misi, dan geraknya para remaja agar menjadi sebuah kegiatan dakwah yang besar, terorganisir dan terarah. Event akbar Muslim Youth Movement (MYM) yang digelar bulan Februari 2015 di puluhan kota besar. MYM bukanlah event emosional sekadar ngumpulin remaja untuk berpesta-pora yang menginginkan perubahan seadanya. Tapi gerakan solid bin visioner yang menyatukan geliat remaja nusantara dalam satu barisan perjuangan demi tegaknya syariah di bumi Allah tercinta.

Allah SWT berfirman (artinya), "Dan hendaklah ada segolongan umat di antara kalian yang mengajak kepada kebaikan, memerintahkan berbuat ma’ruf, dan mencegah dari berbuat munkar, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (TQS Ali Imran:104)

Kamulah pemimpin masa depan. Hamasah! []

Bacaan: Tabloid Media Umat edisi 144, Februari 2015
---