Page

Mengajak Anak Menutup Aurat


ilustrasi latihan anak menutup aurat

Assalaamu’alaikum Wr. Wb.

Ibu Pengasuh Rubrik Konsultasi Keluarga, saya memiliki anak perempuan yang sekarang sudah dewasa. Saya ingin sekali anak saya menutup aurat dengan jilbab dan kerudung. Sebetulnya, sejak anak saya masih kecil, saya sudah berusaha untuk membiasakannya menutup aurat. Hanya saja, waktu itu, ada perbedaan pandangan antara saya dengan istri dalam persoalan ini. Anak saya semakin besar, dan sekarang saya mengalami kesulitan untuk membujuknya menutup aurat. Mohon saran.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

PS-Jakarta

Wa 'alaikumsalam Wr. Wb

PS yang baik,

Islam adalah agama yang sempurna. Islam mengatur segala aktivitas manusia baik dalam hubungannya dengan Allah, orang lain (masyarakat) dan diri kita sendiri. Shalat adalah salah satu bentuk aktivitas manusia dalam berhubungan dengan Allah. Dalam hal ini Ilslam sudah menentukan bagaimana tata caranya. Termasuk juga tentang bagaimana cara bergaul dengan lawan jenis, bermuamalah dan berpakaian. Fungsi pakaian adalah untuk menutup aurat. Aurat untuk laki-laki adalah antara pusar sampai lututnya, sedang pada wanita adalah seluruh tubuhnya kecuali muka dan telapak tangan. Allah SWT melalui firmanNya dalam Surat Al Ahzab ayat 59 dan An-Nuur ayat 31, mewajibkan kaum Muslimah untuk mengenakan busana penutup aurat, yakni jilbab (baju kurung/gamis) dan khimar (kerudung).

PS yang baik,

Membiasakan menutup aurat memang sebaiknya dilakukan sejak dini. Hal ini penting agar anak menjadi terbiasa. Cara baik mendidik anak, salah satunya adalah melalui pembiasaan. Apa yang Anda lakukan ketika Ananda masih kecil, semestinya tidak terhenti. Biasanya, membujuk anak perempuan yang sudah dewasa untuk menutup aurat lebih sulit karena belum terbiasa. Apalagi, semakin besar anak, sudah dapat memberikan alasan yang bermacam-macam. Di antara alasan yang biasanya disampaikan adalah merasa belum pantas, belum siap, ingin memperbaiki diri dulu. Tidak jarang memang, ketika kita mengubah penampilan dengan berjilbab, orang-orang lantas akan memberi kita label sebagai orang yang "alim". Banyak yang kemudian mengurungkan niat karena merasa belum pantas. Khawatir dijauhi teman-temannya, dan sebagianya.

Yang berhak menilai tentang kita sebetulnya hanya Allah SWT. Jilbab itu pantas buat dipakai Muslimah mana saja, siapapun. Dengan menutup aurat berarti sudah bisa memenuhi satu di antara sekian banyak kewajiban sebagai seorang Muslimah. Sampaikan pada ananda, bahwa kita tak akan pernah merasa siap jika menunggu perilaku kita ”baik”. Karena kita bukanlah makhluk yang sempurna, yang selalu terhindar dari dosa. Dengan menggunakan jilbab, secara tidak langsung justru bisa dijadikan sebagai alat kontrol untuk lebih hati-hati dalam menjaga sikap. Yakinkan pada ananda, bahwa dengan menutup aurat bisa menjadi bukti bahwa ananda sedang berproses menjadi manusia yang lebih baik dari luar dan dalam.

PS yang baik,

Perubahan perilaku berawal dari adanya stimulus atau rangsangan yang diperoleh dari penglihatan, pendengaran atau dengan kata lain dari informasi yang sampai pada seseorang. Stimulus tersebut menyebabkan terjadinya proses belajar, yang kemudian memunculkan pemahaman tentang suatu hal. Pemahaman ini yang kemudian menumbuhkan sikap yang akan mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu (motivasi). Sejauh mana perubahan perilaku seorang anak, tergantung dari informasi atau stimulus apa yang selama ini diperoleh dari lingkungannya, khususnya keluarga sebagai lingkungan terdekat. Maka dari itu, jangan bosan untuk terus mengingatkan ananda tentang kewajiban menutup aurat. Sampaikan dengan bahasa yang tepat, sebagai ungkapan kasih sayang Anda kepada ananda. Yakinkan pada ananda tentang kebenaran perintah untuk menutup aurat, manfaat dan kerugian jika tidak segera memakainya. Serta sejauh mana konsekuensi yang harus ditanggung jika tidak menutup auratnya. Jangan lupa, mendoakannya selalu, agar ananda tidak ragu, segera tergerak hatinya untuk menutup auratnya. Doa orang tua insya Allah diijabah oleh Allah SWT. Aamiin… []

Sumber: Tabloid Media Umat edisi 152, Juni 2015
---