Page

Kebebasan Sekularisme Timbul Perkosaan


 

Anak yang jadi korban perkosaan bukan saja pada usia remaja namun juga pada usia yang sangat belia, yakni mulai dari 4,5 tahun hingga 7 tahun. Kasus terakhir adalah sebuah pelecehan seks di Taman Monas yang melibatkan 2 oknum Satuan Polisi Pamong Praja DKI. “Ini menunjukkan betapa aparatur pemerintah yang mestinya menjadi pamong dan pengayom malah telah menjadi pelaku kejahatan,” kata Ketua KPAI, Hadi Supeno, di Jakarta. (republika.co.id, 21/7/2010)
Hadi menjelaskan, jumlah korban perkosaan terhadap anak-anak pasca keluarnya video porno Ariel begitu memprihatinkan. Para pelaku mengaku sebelum memperkosa, mereka menonton video Ariel.
“Yang melakukan 16-18 tahun. Seluruh pelaku yang tertangkap polisi mengaku terangsang setelah menyaksikan tayangan seks Ariel,” ungkapnya. (detik.com, 24/6/2010)

penggiat liberalisme biasanya akan membela habis-habisan pelaku seks bebas, dengan dalih hak asasi tadi. Bahkan, mereka menganggap aktor pezina itu sebagai korban, yang wajib dilindungi dan bukan dikriminalisasi. Lihat saja komentar sebagian masyarakat sekuler tentang peredaran video mesum dengan pemain mirip Ariel, Luna Maya dan Cut Tari. Mereka hanya menyalahkan pengedarnya, dan malah membela aktor pelaku perzinaan dengan dalih itu hak privat yang bersangkutan.
Pola pikir ini juga menjangkiti aparat. Dalam banyak kasus, ketika video mesum beredar, pertama-tama yang dikejar selalu pengedarnya, bukan pelakunya. Ini selaras dengan regulasi yang ada, yang memang mandul berhadapan dengan pelaku pornografi dan pornoaksi.
Padahal, dampak merebaknya seks bebas, pornografi dan pornoaksi sudah begitu meresahkan. Moral masyarakat runtuh dan mengancam generasi muda. Perselingkuhan, pelecehan seksual, kehamilan di luar nikah, aborsi dan perkosaan menggila.

Menurut Kepala Unit Kejahatan Seksual Kepolisian Diraja Malaysia, Wakil Inspektur Zaiton Che Lah, pelanggaran seks telah meningkat secara konsisten selama lima tahun terakhir.
“Kami sudah waspada bahwa kasus-kasus perkosaan telah meningkat sejak tahun 2005. Tren khawatir, bagaimanapun, adalah munculnya perkosaan terhadap kaum muda, yang kami perkirakan menjadi sekitar 50 persen dari jumlah kasus perkosaan setiap tahunnya. ” (republika.co.id, 2/8/2010)
 
Sebuah kajian yang dibuat oleh Universiti Rochester mengatakan Negara Paman Sam itu merupakan negara yang paling tinggi angka perkosaan terhadap wanita di kalangan negara maju [http://sa.rochester.edu/masa/stats.php ].
Sementara U.S. Department of Justice melaporkan rata-rata seorang wanita diperkosa setiap 2 menit, [laporan ‘Violence against Women’, Bureau of Justice Statistics, U.S. Dept. of Justice, 1994, http://www.paralumun.com/issuesrapestats.htm ].

agenda integrasi pemerintah Inggris tidak berkaitan dengan teror, tetapi berkaitan dengan Islam dan menghilangkan nilai-nilai yang dimiliki oleh komunitas muslim. komunitas muslim bahwa kita harus bangga terhadap nilai-nilai kita dan membela agama kita dari pelecehan oleh para politisi. Insiden ini juga menandaskan klaim bohong bahwa mainstream politik Inggris memiliki sesuatu yang bisa ditawarkan kepada komunitas muslim. Kriteria untuk memasuki politik Westminster adalah harus meninggalkan nilai-nilai Islami kita dan mengadopsi nilai-nilai rusak dari politik sekular. Di tengah masyarakat, ketika keluarga berantakan, perceraian, perkosaan, pelecehan anak dan korupsi politik telah menjadi norma, maka adalah penting bagi komunitas muslim untuk menyuarakan nilai-nilai kita dan kita tunjukkan bagaimana Islam menghasilkan masyarakat yang pantas.

Kaum Muslim di Kashmir India meluapkan kemarahannya dengan melakukan aksi protes di jalanan atas perkosaan dan pembunuhan terhadap dua wanita Muslimah oleh keamanan India. Seperti yang diajarkan dalam Islam, sesungguhnya mukmin itu bersaudara. Tentu saja ketika saudaranya dibunuh dia tidak akan tinggal diam. Tanpa Khilafah derita umat terus terjadi dan penguasa Muslim membiarkannya.
Penduduk mengatakan, dua wanita Muslimah berusia 17 dan 22 tahun telah diculik, diperkosa dan dibunuh oleh aparat keamanan pada hari Jumat di kota Shopian, 60 km Selatan Ibukota Srinagar.
Negara Kafir India telah menjajah Kashmir dan memerangi pejuang Muslim di Jammu dan Kashmir, daerah yang mayoritas berpenduduk Muslim. Pasukan kafir India telah melakukan pelanggaran hak asasi manusia, termasuk perkosaan dan pembunuhan tak berperikemanusian terhadap penduduk Muslim di kawasan itu.
Lebih dari 47.000 orang dibunuh di kawasan itu sejak perjuangan pembebasan Kashmir terjadi pada tahun 1989. Namun, hingga hari ini dunia membungkam atas kebrutalan dan kebiadaban negara musyrik India tersebut. [syabab.com]

Perkosaan dan penculikan pun mencapai proporsi epidemik yang mengkhawatirkan. Lebih dari 70% warga Afghanistan menderita kekurangan gizi. Sementara itu 80% wanita Afghanistan masih tuna aksara. Anak-anak perempuan pun dikawinkan untuk menyelesaikan hutang dan konflik antar suku. Negeri ini juga menjadi negara kedua di dunia dimana tingkat kematian ibu setelah melahirkan terjadi paling banyak di propinsi Badakshan di wilayah Timur, suatu angka tertinggi yang tercatat oleh sejarah. Afghanistan juga mengalami angka kematian balita tertinggi di dunia dimana 1 dari 5 anak-anak meninggal sebelum usia 5 tahun. Afghanistan juga memiliki jumlah janda terbesar di dunia akibat perang, yaitu sekitar 1,5 juta dari total 26,6 juta penduduk. Bunuh diri juga semakin marak karena para wanita mengalami stress yang luar biasa akibat kondisi kehidupan yang semakin sulit dan kemiskinan di mana-mana. http://www.khilafah.com/index.php/the-khilafah/social-system/6345-western-governments-attack-islamic-marital-law-but-ignore-plight-of-women-under-liberal-democracy