Page

Sistem Non-Islam Makin Marak Perkosaan


 

Menurut Devi Rahmawati, Sosiolog Univeristas Indonesia (UI), munculnya tindakan pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur banyak dipengaruhi oleh budaya asing yang masuk ke tanah air. Sementara itu, Pangamat Psikologi Universitas Indonesia (UI), Fitriani F Syahrul menegaskan penyimpangan sosial yang bisa jadi disebabkan oleh depresi yang kemudian menyebabkan rusaknya pola pikir para pelaku pelecehan terhadap anak-anak. Sedangkan kasus perceraian juga menjadi faktor lain penyebab perkosaan di dalam keluarga (lihat, jpnn.com, 17/4/2014).

Jika kekerasan seksual itu bukan dalam bentuk sodomi (homoseksual) tetapi dalam bentuk perkosaan, maka pelakunya jika jika muhshan akan dirajam hingga mati, sedangkan jika ghayr muhshan akan dijilid seratus kali. Jika pelecehan seksual tidak sampai tingkat itu, maka pelakunya akan dijatuhi sanksi ta’zir. Bentuk dan kadar sanksinya diserahkan kepada ijtihad khalifah dan qadhi.

Pemerkosaan juga banyak terjadi selama awal 2014. Di Lampung kasus pemerkosaan atas seorang gadis oleh belasan laki-laki belum juga kelar. Di Jakarta seorang wanita dinodai oleh empat orang petugas Trans Jakarta di halte Harmoni. Percobaan perkosaan juga terjadi atas seorang mahasiswi di Jakut. Sementara di Bandung, seorang mahasiswi mengalami perkosaan pada 27/1.
Sepanjang 1998-2010, tercatat 4.845 kasus perkosaan di Indonesia, atau 1 perkosaan setiap hari. Kebanyakan korban adalah anak-anak. Sementara di Jogjakarta, menurut Thontowi dari Rifka Annisa data kasus yang terlapor di Rifka Annisa, sepanjang 2009 – 2012, terjadi 131 kasus perkosaan dan 71 kasus pelecehan seksual. Pada Januari-September 2013, terjadi 32 kasus perkosaan dan 10 kasus pelecehan seksual. (itoday.com).
maraknya kejahatan baik pembunuhan, perkosaan, pencurian dan lainnya itu adalah akibat sistem sekuler kapitalistik yang diterapkan saat ini. Selama sistem sekuler kapitalistik dengan hukum buatan manusia itu masih diterapkan, maka angka kejahatan akan tetap tinggi dan makin meningkat. Rasa aman bagi masyarakat pun makin tipis dan hilang. Kehormatan dan nyawa seolah makin murah, makin tidak berharga dan makin mudah dilanggar dan dihilangkan.

Derita umat Islam di India sungguh sangat menyedihkan. Bukan hanya menjadi korban kerusahan, puluhan muslimah diperkosa. Ironisnya, korban perkosaan tidak lapor kepada polisi, karena tidak akan akan menyelesaikan masalah.
Para aktivis mengatakan kaum perempuan memiliki kesulitan untuk meyakinkan polisi untuk mengajukan tuntutan, suatu hal yang umum terjadi di pedesaan India dimana para korban perkosaan kadang-kadang didorong untuk menikahi para penyerang mereka.
“Beberapa korban perkosaan telah menunjukkan keberaniannya dan mendekati polisi. Tetapi ketika mereka melihat tidak ada tindakan yang diambil terhadap para penyerang, yang lain juga mengurungkan niatnya,” kata Sehba Farooqui dari kelompok hak asasi All India Democratic Women’s Association. thenews.com.pk

Tidak mengherankan jika Rockstar Games terinspirasi oleh Amerika pada peluncuran games GTA 5 mereka karena Amerika benar-benar merupakan cerminan dari Grand Theft Auto (GTA) dengan tingkat kejahatan yang tinggi. Pembunuhan, perkosaan, perampokan, pencurian kendaraan bermotor adalah kejadian sehari-hari di Amerika. FBI Crime Clock pada tahun 2011 mengungkapkan:
1 Kejahatan kekerasan terjadi setiap 26,2 detik,
1 Pembunuhan terjadi setiap 36 menit,
1 Pencurian terjadi setiap 14,4 detik,
1 Pencurian kendaraan bermotor terjadi setiap 44,1 detik dan,
1 Perkosaan terjadi setiap 6,3 menit.

Orang yang mencuri melebihi seperepat dinar dan memenuhi ketentuan syariah, dijatuhi sanksi dipotong tangannya hingga pergelangan tangan. Orang yang menyetubuhi orang lain tanpa ikatan perkawinan, apalagi berupa perkosaan, dihukum cambuk 100 kali jika belum menikah dan dirajam hingga mati jika sudah pernah menikah. Kekerasan seksual yang tidak sampai tingkat itu tetap dijatuhi sanksi yang berat.

Adalah dehumanisasi dan degradasi sistematis perempuan dengan iklan, hiburan, kecantikan, fashion, dan industri pornografi di negara kapitalis Barat seperti Inggris, AS, dan Australia ini yang telah terbukti menjadi resep atas sikap tidak hormat, eksploitasi, dan penyalahgunaan perempuan, yang berkontribusi terhadap kekerasan, pelecehan seksual, dan perkosaan pada tingkat epidemi di dalam masyarakat Barat.

Pengusaha media kapitalis seperti MNC group termasuk para penguasa Muslim di Indonesia dan Malaysia bukan hanya buta dan tuli terhadap gelombang suara penolakan dari umat Islam namun juga buta dan tuli terhadap dampak yang ditimbulkan oleh kontes – kontes semacam ini yang mengkapitalisasi tubuh perempuan. Mereka silau dengan budaya Barat dan ingin mengimpornya ke dunia Islam, dan mendapatkan jutaan uang dari eksploitasi kecantikan dan tubuh perempuan, hingga membutakan mata mereka dari akibat yang ditimbulkan terhadap masyarakat. Adalah dehumanisasi dan degradasi sistematis perempuan dengan iklan, hiburan, kecantikan, fashion, dan industri pornografi di negara kapitalis Barat seperti Inggris, AS, dan Australia ini yang telah terbukti menjadi resep atas sikap tidak hormat, eksploitasi, dan penyalahgunaan perempuan, yang berkontribusi terhadap kekerasan, pelecehan seksual, dan perkosaan pada tingkat epidemi di dalam masyarakat Barat.