Page

Runtuhnya Khilafah Utsmaniyah




Pada tanggal 30 Oktober 1918, gencatan senjata Mudros menandai kekalahan dan berakhirnya partisipasi Kesultanan (Khilafah) Utsmaniyah dalam Perang Dunia I. Setelah itu, Sekutu yang menang mulai menduduki wilayah Utsmaniyah pada 12 November 1918. 


Sekutu ingin membubarkan Khilafah Utsmaniyah. Akibatnya, Perjanjian Sèvres ditandatangani pada 10 Agustus 1920, yang berusaha untuk menghapuskan Khilafah Utsmaniyah dan membagi wilayahnya. Karena perjanjian itu memberlakukan persyaratan yang berat, itu tidak diterima oleh nasionalis Turki. 


Sementara Perjanjian Sèvres masih dalam pembahasan, gerakan nasional Turki di bawah Mustafa Kemal Pasha mendirikan Majelis Nasional Agung Turki di Ankara pada April 1920 dan memisahkannya dari Pemerintah Utsmaniyah di Istanbul. 


Sementara itu, orang-orang Yunani telah memulai operasi militer di Anatolia untuk menekan Kesultanan Utsmaniyah agar menerima Perjanjian Sèvres. Namun kemenangan Turki yang dipimpin oleh Mustafa Kemal dalam Perang Kemerdekaan Turki memaksa Yunani untuk menandatangani Gencatan Senjata Mudanya pada 11 Oktober 1922. Perjanjian tersebut mengakhiri perang antara Turki, Yunani, dan Sekutu. Menurut persyaratan, orang-orang Yunani harus meninggalkan Trakia Timur. Setelah 


Mengikuti Perjanjian Mudanya, proses perdamaian sekali lagi dimulai dengan undangan Sekutu kepada pemerintah di Istanbul dan Ankara untuk mengirim perwakilan ke konferensi perdamaian. Namun Majelis Nasional Agung Ankara menanggapi dengan membubarkan Kesultanan Utsmaniyah pada 1 November 1922.


Majelis Nasional Turki kemudian memilih semua perwakilan Turki untuk konferensi, dengan demikian memecahkan masalah perwakilan. Konferensi Perdamaian Lausanne secara resmi dimulai pada 20 November. 


Perjanjian Lausanne ditandatangani pada 24 Juli 1923, dan mengakhiri pendudukan Istanbul. Pasukan terakhir Sekutu berangkat dari kota pada 04 Oktober 1923. 


Turki juga harus menyerahkan bekas provinsi Arabnya dan mengakui kepemilikan Inggris atas Siprus dan kepemilikan Italia atas Dodecanese. Perantara menyebabkan pengakuan internasional atas kedaulatan Republik Turki yang baru. Republik Turki dideklarasikan pada 29 Oktober 1923, dengan Mustafa Kemal Atatürk menjabat sebagai presiden pertamanya. [] 


_@fiveminthistory_