Page

Konstruksi Keliru Buku Moderasi Beragama


Oleh: Rif'atus Sholihah (Lingkar Studi Perempuan dan Peradaban)


  Saat ini dideraskan buku moderasi beragama, bahkan didalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2020-2025 menjadikan moderasi beragama sebagai salah satu prioritas. Hal ini akan secara terus-menerus diaruskan ditengah masyarakat, bahkan dimasukkan dalam ranah pendidikan.


Hal ini dibuktikan melalui Pementerian Agama yang tengah menyiapkan buku-buku sekolah yang berisi materi moderasi beragama. Hal ini dilakukan, mengantisipasi radikalisme yang diduga sudah masuk ke dunia pendidikan.


Staf Ahli Menteri Agama Kemenag, Oman Fathurahman mengatakan, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag sudah mempersiapkan buku-buku sekolah tentang moderasi beragama. "Dengan adanya buku ini diharapkan bisa menjadi bahan pengayaan dalam pendidikan madrasah dan perguruan tinggi," kata Oman dalam keterangan pers di Jakarta

Pengarusan buku Moderasi Pendidikan di tengah masyarakat sebagai bentuk prioritas dalam penyebaran Islam Moderat. Sebagai bentuk prioritas pertama dalam pemfokusan penyebaran Islam moderat. Sebelumnya, perlu halnya kita mengetahui, bahwa Islam moderat dikenal sebagai upaya menjadikan Islam yang pertengahan, yakni Islam yang lebih toleran, Islam yang tidak "kaku". Di mana istilah Islam moderat sendiri selalu di-lawan-kata-k
an dengan Islam radikal, Islam fundamental atau ekstrimis yakni Islam yang "kaku" dan cenderung tidak mau menerima perbedaaan alias intoleran.

Menurut Robert Spencer, analis Islam terkemuka di Amerika Serikat, menyebut kriteria seseorang yang dianggap sebagai muslim moderat antara lain: menolak pemberlakuan hukum Islam kepada non muslim, meninggalkan keinginan untuk menggantikan konstitusi dengan hukum Islam, menolak supremasi Islam atas agama lain dan lain-lain.


Lantas, tampak jelas darimana asalnya istilah "Islam Moderat", tak lain ia muncul dari barat. gagasan intelektual Barat untuk mengubah cara pandang muslim terhadap Islam, membuatnya jauh dari akidah dan nilai-nilai Islam. Sebaliknya, mereka akan menerima pemikiran dan nilai-nilai Barat. Hasil akhirnya bisa ditebak, semakin mudah bagi Barat menguasai negeri Muslim, karena Islam yang dianut tidak lagi bertentangan dengan kepentingannya.
Serta akan memunculkan fobia kaum muslimin terhadap Islam.

Ini semua adalah usaha terselubung berbagai pihak yang hendak mengkriminalisa
si Islam gaya baru yang akan memudarkan ajarannya dan menekan laju kebangkitan ummat islam. Bentuk upaya mereka agar penerapan Islam secara kaffah tidak segera terlaksana. Mereka bisa menggugurkan daun tapi tak bisa menghentikan musim semi.

—————————————
Silakan share dan follow
FB, IG, Telegram
@MuslimahNewsID

Twitter: twitter.com/m_newsid

Grup WA:
http://bit.ly/GrupMuslimahNewsID
—————————————
Berkarya untuk Umat